Friday, December 31, 2004

Last Day 2004

Bener2 gak kerasa kalo hari ini udah hari terakhir taon 2004... *klise mode : on*
Kayanya toan lalu ngomong gitu juga deh?!!
Gleggkkk....

Tapi mungkin taon ini banyak dari kita yang ngerasa kurang smooth melewati taon 2004 ini. Gimana enggak?! Dalam 3 bulan terakhir ini banyak kejadian2 yang bikin gak enak. Selain gue sendiri juga udah merasa gak damai mo ngelewatin taon ini.

Ke-nggak-damai-an gue sih gak ada hubungannya sama kejadian yang menimpa negri ini. Tapi kejadian2 itu overall menambah ke-nggak-damai-an gue kayanya. Secara pribadi gue jadi banyak perenungan tentang apa yang sudah gue perbuat sepanjang taon ini.

Ternyata banyak gak on target. Emang sih ada beberapa hal yang membuat kondisi gue saat ini lebih berkembang. Paling nggak kalo gue liat dari sisi internal gue.

Gue punya komunitas yang baik, gue punya pengalaman2 baru yang bikin nambah wawasan, gue juga dalam beberapa hal bisa jadi "alat" yang orang lain butuhkan.

Tapi terlepas dari semua itu, gue gak tau sih apa yang realnya sedang gue rasa di akhir taon ini. Kalo mo ditilik secara umum... semuanya kayanya biasa aja. Dan untuk kedepannya juga gue blon tau plan apa yang mo gue rencanain.

Cuma satu yang pasti, gue pengen banget bisa jadi "alat" buat orang banyak.
Happy New Year Folks...!! May the grace of the Lord be with us forever.!!

Tuesday, December 28, 2004

One of The World Greatest Disasters

Sepertinya disaster yang terjadi hari Minggu pagi yang lalu [26.12.04], bisa dikategorikan sebagai salah satu bencana alam terbesar di dunia. Gempa 9 SR yang terjadi di Samudra Hindia - sebelah baratnya Sumatera - menimbulkan gelombang Tsunami yang menghantam apa aja yang dilewatinya. Dan gak tanggung-tannggung gelombang besar itu terus bergarak jauh ke barat sampai ke Afrika Timur.... ck..ck..ck..


Bencana kali ini menimbulkan petaka bagi 10 negara. Indonesia, India dan Srilanka paling banyak memakan korban jiwa.




Bagi Indonesia sendiri, sepertinya ini ujian buat kita semua, sebagai bangsa Indonesia. Terlebih menjelang tutup tahun dan menyambut tahun baru. Pada umumnya orang akan merayakan tahun baru dengan sukacita. Tapi untuk tahun ini kayanya bakal berduka banget.

Semoga kita semua bisa instropeksi masing2. Dan tentunya harus lebih dekat lagi pada Tuhan. Pengaharap itu tetap ada, hanya tergantung pada bagaimana kita berharap dan pada siapa kita berharap. Tuhan tetap akan adil dan baik. Selama kita sebagai umatNya tetap setia dan taat.

Kembali ke soal disaster itu. Kalo mungkin ada yang udah nonton Deep Impact or The Day After Tomorrow, kira2 seperti itu lah gelombang laut yang menerjang daratan. Beberapa saksi mata mengklaim bahwa tinggi ombak bisa mencapai 4-10 meter... ck..ck..ck..

Overall, sebagian dari kita mungkin ada yang terkena dampak langsung. Mungkin ada keluarga yang menjadi korban di sana atau mungkin ada teman yang juga menjadi korban di sana. Tapi kita pun tidak bisa berbuat banyak. Emang sih udah cukup banyak dana yang terkumpul. Tapi kalo diliat2 lagi, dana itu tidak langsung bisa membantu mereka.

Dari liputan2 di TV kita hanya bisa melihat mereka pasrah dan bingung. Nggak banyak orang yang bisa turun tangan secara langsung untuk membantu mereka. Belon lagi di daerah yang sudah hancur rata dan susah untuk dijangkau. Siapa yang bisa ke sana. Kalo pun ada dana, seperti untuk sementara ini mereka hanya bisa menunggu dalam kebingungan dan kepasrahan yang gak jelas.

Mereka masih di sana. Menunggu sesuatu. Dan mungkin mereka menunggu hal2 yang nggak jelas.

Sama seperti kita di sini, hanya bisa melihat mereka dari TV dan kita pun menunggu. Kita menunggu untuk melihat apa yang mereka tunggu.

-----------
Gempa ini tercatat sebagai gempa terbesar ke-4 yang pernah dicatat dunia sejak 1899. Dan yang terdasyat sejak 1964. Demikian CNN.
Tsunami Asia menurut analisa yang ditulis di Wikipedia.

Friday, December 24, 2004

This Year Christmas

Wauhhh.... kayanya baru Natal kali ini gue merasa santai...

Emm, iya siy... taon ini gue gak terlibat di kepanitiaan atau isi acara. Paling cuma di VG aja. Yang kali ini cukup banyak jadwal tampil. Tapi kalo VG lumayan lah, gak terlalu sibuk. Cuma tinggal tunggu tanggal tampilnya aja.

Tapi kerasa juga sih kalo taon ini agak sepi. Plus ditambah lagi hari Natal kenanya hari Sabtu. Otamatis kesibukan persiapan Natal di gereja juga gak terlalu kerasa. Dalam artian, kalo Malam Natal taon ini ada acara penting, mereka pasti ada banyak persiapan dalam seminggu ini sebelon ngisi acara pas malam 24 Des.

Gue sendiri manfaatin "keluangan" ini dengan ikut beberapa natalan dari gereja or persekutuan lainnya. Bagus juga siy, nambah2 wawasan dan pengenalan ke gereja or persekutuan itu.

Yang berkesan, waktu gue ikut natalannya The Channel. Ini kayanya macam persekutuan kantoran, or persekutuan anak2 yang tadinya sekolah di luar negeri. Mereka ngebawain gaya mereka waktu mereka ikut persekutuan di LN sono. Jadinya bagi gue itu suasana yang lain baru. Taon depan mereka ada acara lagi, dalam rangka taon baru. Mereka adain tanggal 14 Jan 2005. Musti dateng niy...!!!

Yah.. paling nggak, taon ini gue bener2 bisa banyak waktu deh buat renungin natal. Walo pun sampe sekarang masih ada ganjelan... or perasaaan kali yee... untuk menutup taon ini dengan beban berat.

----------------
I hope she come tonight at this Christmas Eve.
..... and hope something change in her.

Iri Hati

"Elo pernah iri hati gak?"

"Nggak tuh," jawab gue.

"Emm... yang bener lo? Kok bisa?"

"Yah.. overall sih, gue gak pernah mikirin kalo gue musti iri hati or nggak"

"Emm... misalnya dalam karir gitu? Pernah gak ada perasaan, kok elo gak seberhasil temen elo, apalagi kalo ada yang lebih junior tapi dia lebih sukses dari elo"

"Nggak juga, gue gak pernah mikirin itu sih. Prinsip gue sih, yang namanya rejeki orang kan beda-beda. Kecuali kalo dia lebih sukses dari gue karena dia curang sama gue. Nah, itu baru gue pikirin."

"Ya, tapi kan setiap orang punya cita2. Dan kalo gue merasa, misalnya ada yang lebih dulu dari gue, padahal dia adalah junior gue, dan satu almamater, tapi kenyataannya dia lebih dulu sukses, gue kok ngerasa jadi gagal. Dan gue gak ada apa2nya dibanding orang lain."

"Setiap orang pasti punya kelebihan, ya gak? Dan kalo gue, akan lebih fokus ke kelebihan gue aja. Mungkin dalam satu hal gue "kalah", tapi gue juga yakin banyak orang lain tau kalo gue punya kelebihan lain, yang gak dipunyai "pesaing" gue itu. Iya kan? Jadi mustinya, kita bisa tetep yakin sama kemampuan kita, karena emang tiap2 kita punya kelebihan kan?"

"Cuma gue merasa tercemooh gitu loh. Kalo ketemu mereka2, mereka kesannya melihat gue gak berkembang.... ya, dari dulu gitu2 aja. Sementara mereka ada yang udah kerja di PT mana, kuliah S2 mana, dll. Tapi gue kok gitu2 aja."

"Kita gak tau lagi, selama kita berada di jalur yang bener, gue yakin Tuhan pasti bakal buka jalan."

"Emm.. iya sih.."

"Nah, itu aja patokan elo. Tuhan udah tentuin kok jalan hidup kita. Selama kita berusaha dan bener, pasti yang namanya keberhasilan itu ada. Walaupun arti keberhasilan itu relatif. Tapi gue yakin dalam arti yang relatif itu, kepuasan dan kebahagian tetep ada."

"Emm... iya, gue sih udah tau itu. Tapi ini kayanya emang penyakit kali ya?"

"Mungkin kita musti belajar, jangan ngukur keberhasilan dari kemakmuran jasmani. Tuhan psati akan kasih ending yang membahagiakan buat semua orang. Selama orang itu tetep ada di jalur Tuhan."

"....."

"Iya, ngapain sih kita stress in diri mikirin kaya gituan. Yang penting kan tetep berusaha, dan fokus pada kelebihan kita, gali kelebihan kita dan dalam jalurnya Tuhan."

"Iya... bener juga. Gue mustinya bisa fokus sama kelebihan gue. Tapi semala ini, kalo ketemu sama mereka2, ya itu... kesannya gue kok gak ada apa2nya... dan kesannya gagal mulu."

"Gak, tentu juga lah... kita kan hidup dalam banyak kaitan dengan orang2. Satu orang mungkin liat kita "gak ada apa2nya", tapi kita kan masih punya banyak orang lain yang ngeliat kita dari sisi lain, sisi kelebihan kita."

Sambung gue lagi, "Lagian sebenernya juga banyak orang lain yang ternyata ada jauh di bawah kita, dan mungkin aja orang2 itu adalah temen kita juga. Point gue sih, kalo mo bicara keberhasilan, kalo elo bisa jadi ayah yang baik, dan punya keluarga yang harmonis, itu juga suatu keberhasilan yang luar biasa."

"Iya sih bener juga. Cuma, emang selama ini, gue gak bandingin ke situ. Ternyata ada juga temen2 gue yang punya kesulitan dalam keluarganya. Ada yang mo punya anak aja susah. Mereka harus cek dokter ke sini, ke situ. Pake obat ini, itu. Terapi ini, itu.... Iya bener sih apa kata elo. Tapi kembali, mungkin ini satu penyakit aja."

--------------
Dialog sama temen gue. Gak persis gitu sih kalimatnya. Tapi pokok pembicaraannya bener seperti itu.

There are some easy ways to be a big man....
But to be a great man....
You need some perspectives viewing.

Wednesday, December 22, 2004

What?!!

Lah... mo nulis apa yak..?
Ada yang punya ide?
or new experience to tell?
dunno....
...??

Monday, December 13, 2004

Santa Clause is Comming to Town

Tadi sempet ada pembicaraan di milis gue. Tentang Sinterklas yang sekarang ini pamornya kok makin turun ya. Dan sejauh ini pada berpendapat bahwa, kalo bicara di lingkungan gereja, maka banyak anak2 yang lebih fokus pada tokoh Sinterklas ini, daripada tokoh sebenernya yang musti mereka fokus dan percaya, yaitu Yesus. Dan secara komersil, banyak pebisnis hiburan yang merasa bahwa Sinterklas udah gak jamannya lagi. Dan mereka menggantikan atau mengkombinasikan tokoh ini dengan hal2 lain yang mungkin lebih "funky" or yang lebih semarak.

Dari pembicaraan itu, berikut respon gue yang gue tulis ke mereka. NOTE : gue taro di blog supaya tulisan gue ini gak ilang. hehehe.

----------------
Sebenernya sama sekali gak ada yg salah sama Sinterklas [a.k.a. Santa Clause, a.k.a. St.Nicholas]. Gue gak yakin persis tentang asal usul Sinterklas. Tapi kalo gak salah kurang lebih sama kaya asal usul 'hari valentine'. Intinya, Sinterklas itu membagi kasih juga, dalam hal ini di hari Natal berupa kado [valentine pake kartu].

Yang jelas2 salah adalah orang2 "duniawi". Dengan pengaruh Iblis [gue yakin soal ini], para pelaku bisnis diarahkan utk memanfaat Sinterklas untuk jadi daya tarik orang2 dateng ke tempat hiburan, pasar malam, mall, dsj, pada musim Natal. Dan gak jarang juga pada akhirnya banyak gereja yg pake Sinterklas utk memancing anak2 SM dateng ke gereja.

Kalo gereja menempatkan Sinterklas dengan benar, gue rasa gak ada salahnya kalo pas natalan ada Sinterklas di gereja. Ini kan sama kaya, kalo natal di gereja ada malaikat, gembala, orang majus, dan bahkan domba2 !

Justru gue terpikir bagaimana mengembalikan citra Sinterklas itu sebagai tokoh yg sebenarnya. Bukan tokoh peramai tempat hiburan or mall. Karena memang bukan itu jiwanya Sinterklas. Jiwanya adalah pembagi kasih - khususnya ke anak2. So, tipikal kan sama Yesus.

Kalo gak salah, tokoh sinterklas punya nama asli St.Nicholas. Dan menurut catatan legenda nya Katolik dan orang2 Eropa yg Ortodok, St.Nicholas adalah santo yg melayani anak2, kaum lemah, para napi, org2 pelabuhan, dan masyarakat golongan bawah lainnya. Dengan cara mengumpulkan dana dan kemudian dibagikan pada hari Natal kepada mereka yg membutuhkan.

Tokoh Sinterklas akhirnya menjadi legenda di beberapa negara Eropa bahkan Afrika. Dan sebenernya tidak ada 'asisten' Sinterklas yg biasa kita panggil "Pit Hitam". Pit Hitam justru julukan lain buat Sinterklas yg dipake oleh orang2 Moroko, yaitu "Black Peter". Dan tentunya Black Peter punya misi yg sama seperti Sinterklas putih lainnya.

Jadi menurut gue, Sinterklas "original" tidak pernah bermaksud merebut perhatian orang dari Yesus. Justru misi waktu itu mungkin sama kaya Mother Teresa sekarang ini. dan itu berarti St.Nicholas punya pemahaman yg baik tentang menjadi pelayan Tuhan (pada masanya). Kalo hal ini bisa kita kembalikan, bukankah itu hal yg positif?

Memang Sinterklas bagi2 hadiah. Tapi inget, sebenernya dia bagi hadiah utk orang yng membutuhkan. Dan juga membagikan kecerian, karena ketika "santa clause is comming to town" dia datang dengan ceria dan ketawa sukacita. Dan dampaknya adalah, orang2 yg merasa susah ketika itu bisa jadi terhibur.

Makanya kemaren sempet terlintas buat bikin acara foto bareng Sinterklas dan rusa yg ada di Methodist. Dan kita buka counter beli kupon foto. Yang mana dananya dikumpulin untuk dibagikan sebagai hadiah kepada orang lain, misalnya anak jalanan, anak yatim-piatu, dsb. Di situ kita bisa mengajar anak2 sekolah minggu, bahwa ketika natal (& sbg org mampu), janganlah menanti2kan hadiah dari Sinterklas or guru sekolah minggu tapi mulai sekarang justru harus memberi pada yang kurang.

Karena itulah misi utama St.Nicholas... yg gue yakin dia melihat dari misi Yesus lahir ke dunia.... untuk memberi (kasih).

-----------------
PS.
Polar Express, film Natal yg mencoba mengembalikan pamor Sinterklas. Tapi setelah ditonton dengan seksama, ternyata tokoh Sinterklas gak di ekspose banget dan soal hadiah jg gak diekspose. Walaupun penonton "dipaksa" percaya bahwa di North Pole ada pabrik hadiah.

Tapi justru konflik dan masalah yg ada di kereta api "Polar Express" yg jadi inti utama cerita. Cerita yg merubah seorang anak yg pesimis jadi optimis, anak yg gak percaya, jadi percaya. Hanya sayangnya, kembali secara komersil, penonton "dipaksa" untuk percaya pada Sinterklas.

Tuesday, December 07, 2004

Unpeacefull

Emm.... Seperti yang pernah gue tulis di sini. Akhir taon ini mungkin akan gue lalui dengan beban berat. Gejala2 ini seperti makin banyak muncul. Banyak hal yang harus gue pertimbangkan untuk langkah2 gue. Gue cuma merasa kok untuk melakukan sesuatu itu gue harus pikirin banyak pertimbangan? Padahal yang bakal gue jalanin itu adalah hal2 biasa yang gue jalanin juga.

Banyak hal yang gue jalanin jadi berasa gak damai. Gue gak tau, metabolisme apa yang salah. Apa mungkin karena gue terlalu banyak terkait dengan orang2? Terlalu banyak terkait dengan janji2? Eh, tapi soal janji.... sampe sekarang gue blon pernah melanggar janji yang emang-emang penting. Kecuali satu. Itu pun kembali harus gue harus ambil keputusan dengan berat. Sebenernya yang bikin berat bukan janjinya, tapi apa yang bakal terjadi kalo gue batalin janji. Dan seblonnya gue udah tau it will happened. Tapi gimana pun juga gue harus ambil keputusan.

Satu hal yang pasti, sikap gue gak jadi aneh kok. Biasa aja. Karena paling gak gue tau, setiap kali gue ambil keputusan, itu gak semata-mata karena gue memilih apa yang menyenangkan gue. Tapi memilih, apa yang harus gue pilih.
Sometimes, pilihan itu membuat orang lain berpikiran negatif. Tapi gue rasa gak masalah kalo mo saling ngerti dan open, plus in the line of positif thinking.

The Cake

There was my b'day at last 4 December 2004. That time was my impress b'day celebration. I thought, it has been long long time for me that I didn't have b'day celebration.

Thanks God for the friends. They are so encourage people. The new one friends. But it doesn't mean, the others old one is not like that. Or because I just feel it right know?

We just begun this friendship for few months. But the relationship is very tight. At least for something that has just begun in few months.

The night before Jenny called me, that they will have something suprised for me. I said what?! What will they done was make me thinking all night long. But I didn't think about the "suprise thing". I was thinking about why they want to did that? Did something to their new friends?

For the simple reason, it just because we have a good relationship. A friendship of caring each other, to growing together in God, to encourage each other and of cource to mencela each other... huehuehue.

Well done friends. Thank you for everything. Thanks for all of you.!!

Tomorrow maybe will be a usual days. But at least, I have a day that was very impressing, touching and couraging. [bener gak nih tulisannya?]

=======
The suprise thing was a b'day cake made by Jenny and Dewi. And Dewi said that was Jenny's idea. It was a nice beautiful sweety cake with suprise balloon inside. The balloon was to make me shock when I slice the cake. But, It was a poor balloon... It didn't blow up.. hahahaha....

Nice try guys... but It didn't work... hehehe. But for me, it was not about the suprise thing, but for the considerate. So, It still a great worked and a great preparation dude..!!

For Jenny : Thanks for your deeply considerate to my day. As a foreigner, you are really impress me.

Thursday, November 25, 2004

Vacation Anyone?

Wah... abis libur panjang niy... Cuma sayangnya gue gak ngapa-ngapain. Dalam arti kata, ya nggak kemana-mana. Di kota aja. Poor me...

Alhasil waktu cuma diabisin buat tidur lebih lama. Siangnya cari makan di mall. Malemnya kumpul sama temen2, makan2 lagi di mall or cafe sampe pada ngantuk baru pulang.

Tapi banyak hal juga yang gue dapet. Paling nggak, selama hampir semingu itu ketemuan terus sama temen2. Banyak hal yang diobrolin, tukar pikiran, juga saling koreksi. Positif juga lah. Kalo mo diitung2 pengenalan ini lebih banyak dari pada kalo retreat doang. Soalnya kalo retreat kan waktu untuk ngobrol2nya terbatas.

Sekarang udah masuk kerja lagi. Tapi kayanya gue malah lesu gitu loh. Kebanyakan santai kali ya selama seminggu itu. Ditambah lagi, suasana kantor juga masih sepi. Gile pada kemana tuh orang2 ya... Plus lagi, bentar lagi udah Desember. Berarti bakal libur lagi... Huhuhuhu asik niy...

Sementara itu, gue tetep ada aktifitas lain juga yang notabene bikin gue agak gak "damai". Banyak hal yang musti gue selesaiin. Tapi yang kebayang sama gue, kayanya taon ini bakal gue tutup dengan beban berat....

Thursday, November 04, 2004

Bali

Minggu lalu, tepatnya dari tgl. 25-28 Okt, gue ke Bali. Yah, bagi sebagian orang mungkin ke Bali itu biasa aja. Tapi bagi gue ke Bali ya untuk wisata. Dan yang namanya wisata itu kan kan serutin ke mall. Walaupun kepergian gue kemaren itu gak murni wisata. Soalnya ada job dari klien yang mo merit. Dan mereka lagi bikin foto dan video pre-wedding mereka.

Ya, jadi gue ke sono juga sebenernya kerja sih. Cuma, kalo kerjanya di daerah wisata, kita bisa juga kan sambil liburan..he.he.he.he.

Bali gak banyak berubah menurut gue. Teakhir gue pergi itu 4 taon lalu. Dan sampe sekarang juga masih kurang lebih sama. Wisma2 yang dulu pernah gue inepin or sekedar survey, sekarang juga masih ada. Cafe2 yang dulu juga gak berubah, baik menu maupun nuansanya. Jalannya2 juga gak banyak perubahan bentuk, halte yg dulu ada, sampe sekarang juga masih sama.

Yang bertambah juga ada sih, tapi terkesan udah terbaur sama lingkungan lama yang udah ada. Jadi kesannya juga yang baru itu seperti tempat lama. Yang bener2 terlihat baru adalah Monumen Bom Bali di Legian. Yang dibangun tepat di lokasi kejadian. Emmm... Australia punya list korban terbanyak tuh.

BTW... proyek GWK masih jalan gak sih.? Sampe sekarang kok gitu2 aja, gak ada kemajuan.? Huh payah tuh.!!

Kalo mo liat photo2 gue di Bali, click here.


Friday, October 22, 2004

Better Next Tomorrow

Mulai 20 Oktober 2004, Indonesia memasuki babak baru dalam pemerintahannya. Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden baru berjalan lancar. Walaupun menurut Kompas [21/10], acara pelantikan di gedung MPR/DPR itu bisa masuk Guiness Book of Record. Karena di acara pelantikan yang dihadiri tamu2 penting negara tetangga, ditimpali dengan berbagai interupsi waktu Pemimpin sidang (Ketua MPR) membacakan agenda acara... Soalnya, mustinya tuh gak ada yang namanya interupsi waktu acara formal lagi berjalan, apalagi ini acara kenegaraan nomor satu..!!! Yah.. itulah Indonesia...

Sepertinya untuk sementara waktu ini, semua rakyat Indo hanya bisa berharap apa yang akan terjadi kemudian hari dibawah kepemimpinan Presiden baru ini. Berharap for a better next tomorrow.

Dan kembali soal "...itulah Indonesia..." Dalam suatu pembicaraan sekelompok mahasiswa perguruan tinggi ternama di Jakarta (yang notabena biasanya anak pintar or anak orang kaya), waktu mereka menyaksikan siaran ulangan pelantinkan Presiden baru.

Mhs 1 : "Wah, mulai sekarang SBY pake mobil plat 'Indonesia 1' tuh"
Mhs 2 : "Hah? Maksudnya apaan?"
Mhs 1 : "Iya itu, plat mobil dia bakal diganti sama 'Indonesia 1', bukan lagi plat berlebel 'B'.."
Mhs 2 : [dengan nada dan tampang serius] "Mana ada tuh plat gituan.. ya kalo di Jakarta ya plat nya 'B'.. elo kira di Amrik, bisa pake plat nama.?"
Mhs 1 : [nggak ngeh kalo temennya bego banget] "Yee. kalo khusus Presiden tuh platnya ya khusus, dan di Indo, plat mobil Presiden itu 'Indonesia 1' dan kalo WaPres 'Indonesia 2'.."
Mhs 2 : "Lah kok bisa gitu..? Berarti ada 'Indonesia 3'..'Indonesia 4', dll dong.. Hahaha.. Trus 'Indonesia 4' siapa yang pake tuh.. hahahahaha..."
Mhs 1 : [tetep gak ngeh kalo temennya asli bego] "Gak ada lagi.. cuma ada 2 buat Presiden dan WaPres..."
Mhs 2 : "Eh, mendingan maen game yukk.."

--------
Better Next Tomorrow ?

Saturday, October 09, 2004

Semestinya Gimana Ya?

Gue paling bingung kalo ngadepin orang yang lagi tanya sesuatu di jalan. Misalnya orang itu tanya jururan bis, tanya alamat, tanya jam brapa, dsj. Pasalnya di Jakarta ini suka banyak yang tipu muslihat kan. Yang awalnya belaga bego tanya2, trus buntutnya bisa aja ngejebak kita untuk nurutin kemauan jahatnya. Bisa aja yang istilahnya nepok, trus kita jadi kena semacam hipnotis; or mungkin tiba2 maksa kita untuk ikut ke tempat yang gelap, dsb.

Beberapa kali gue udah ngalamin hal ini. Dengan modus yang sama, belaga tanya2, dan berakhir dengan pembicaraan yang membahayakan gue. Kesannya sih masih ngobrol, tapi ada nada mengancam or paksaan tertentu. Thanks God, selama ini pula gue gak sampe dirugikan. Alias, gue bisa mengelak.

Dengan berdasarkan pengalaman itu pula, gue jadi semakin sensitif kalo ketemu orang asing di jalan. Dan kesannya gue jadi gak peduli sama orang gitu loh. Gue jadi gak peduli kalo ada orang yang negor gue (karena mungki maksudnya mo tanya sesuatu), baik itu yang sebaya gue, yang lebih tua, bahkan ibu2 sampe orang tua juga gue curigain motifnya.

Minggu lalu, di siang bolong, waktu gue jalan mo ke jembatan penyeberangan di suatu daerah Jakarta yang terbilang rame. Pas gue lagi jalan dan ngelewatin seorang bapak tua, tuh bapak negor gue, "eh, dek.. dek..." Dan hanya itu yang sempet dia ucapin karena gue langsung jalan cepet dengan maksud menghindar. Dan dia juga gak mungkin ngejer gue, karena ternyata dia bapak tua yang pincang dan jalan menggunakan tongkat.

Waktu di jembatan penyeberangan, gue terus memperhatikan bapak itu. Dari kondisinya sih, dia bukanlah seorang pengemis. Karena baju kaos nya masih rapi dan dengan sandal kulit yang juga masih bagus. Hanya saja mukanya tampak kurang terawat, alias agak dekil. Selintas pikir, gue merasa bersalah juga karena mengabaikan bapak itu. Tapi pengalaman gue bilang, lebih baik gue bertindak begitu daripada ternyata kondisi bapak itu hanya tipu muslihat.

Gue cuma bisa berdoa aja waktu itu. Mohon ampun karena gue mengabaikan bapak itu, kalo ternyata bapak itu butuh bantuan. Dan juga berharap kalo emang bapak itu adalah orang baik, maka dia bisa menemukan orang baik lainnya juga untuk menolong dia.

------------
Kemaren juga ada. Waktu gue pulang malam, lagi nunggu bis di depan gedung kantor gue. Ada seorang muda yang datang dari arah kanan gue. Pas udah deket gue, dia langsung dengan santai nyender di tembok gedung. Awalnya gue gak sensi, tapi tetep waspada. Gue sempet ngeliat ke arah dia beberapa kali. Dan ternyata dia juga kayanya ngeliat2 ke arah gue. Nah, di situ baru gue mulai sensi.

Bener aja, gak lama setelah itu, tiba2 dia negor gue. "Ke Kampung Rambutan masih banyak ya..?" "Wah kurang tau", jawab gue cuek sambil terus melihat ke arah lain.

Dari cara dia ngeliat2 gue, trus cara dia bertanya yang tanpa "permisi...", "numpang tanya...", "maaf mas...", kayanya wajar gak dicurigain?

Itu yang gue gak tau. Semestinya gue gimana ya.? Apa musti membantu dia dengan sepenuh positif thinking. Or emang mustinya dicuekin untuk cari aman.?

Masalahnya ini Jakarta bung.!!

Ditambah lagi dengan sikap orang itu selama nunggu bis jurusannya. Kalo ditilik dari pertanyaannya, musti orang itu bersikap kuatir dan bingung. Apalagi kalo soal jurusan ke Rambutan, yang notabene merupakan daerah "antah berantah". Tapi sikap dia selama itu kok santai2 aja, dan gak ada rasa kuatir sedikitpun. Malah berdiri santai sambil senderan di tembok gedung dan lebih banyak ngeliatin gue daripada ngeliat kearah datangnya bis.

Kesannya kan emang dia sedang mengamati gue. Dan ketika dia merasa timing pas, baru dia mulai beraksi. Dan mungkin dia berharap gue merespon dengan positif, dan ternyata gue merespon negatif ke dia. Dan abis itu dia bingung kali. Untungnya pada saat yang sama bis gue datang, dan tepat di belakang bis gue, ya bisa Kampung Rambutan. Dan dia juga emang naik ke bis itu.

Once again, gue gak tau sebenernya gue musti gimana kalo ngadepin orang di tempat umum seperti itu. Tapi sejauh ini gue lebih cenderung ambil langkah aman. Efeknya mungkin orang (yang notabene juga gak gue kenal) akan beranggapan gue angkuh. Ya tapi soal pengalaman gue lah yang selama ini bicara.

Emm, I don't know....

Monday, October 04, 2004

New Friends - 3

Bisa dibilang daftar New Friends gue bertambah lagi niy... Dalam artian, ternyata emang hubungan gue dengan mereka bisa terus berlanjut di kemudian hari. Sejauh ini bertambah lagi ada Dewi, Kosasih, temennya Kosasih [gue lupa mulu namanya] - tapi tiap ketemu dia negor gue. Ada lagi yang pernah gue cerita di New Friends - 2, Jenny "lause" Chen.

Kalo Kosasih, sejuah ini juga jarang ngobrol. Tapi karena dia cukup sering ke gereja gue, jadi kesanya udah gak asing. Sementara Dewi, dari beberapa waktu lalu sih udah tau juga. Soalnya dia juga temen deketnya Karmila, Poli, dkk. Tapi baru belakangan ini bisa ada interaksi sama dia.

Tentang si Lause ini, mungkin bagi gue agak unik, or justru gue impress sama progress temenan ini. Yang pasti dia itu asli dari China dan ke Indo dalam rangka jadi guru, ngajar Bahasa Mandarin di salah satu yayasan yang ada di Jakarta. Praktis dia gak bisa ngomong Indo dong, tapi untungnya bisa Inggris.

Awalnya gue bisa ngobrol sama dia, karena gue tanya sama Dewi [yang juga adalah murid lause ini], kenapa kok si lause bisa ceria gitu sih di tengah2 lingkungan dan budaya yang beda. Itu yang bikin gue heran dan minta Dewi tanyain ke lause pake Mandarin, ya istilahnya si Dewi jadi penterjemahlah. Tapi Dewi malah suruh gue tanya langsung... lah, gimana bisa, gue bilang. Dia bisa Inggris kok, kata Dewi.

Ya, dengan Inggris gue yang pas2an [dan ternyata si lause juga pas2an,hehehe], maka terjadilah dialog antara gue sama lause. Awalnya ngobrol udah cukup banyak hal yang kita obrolin, padahal baru kenal dan beda bahasa. Tapi lucunya banyak hal yang nyambung juga. Berikutnya sempet berlanjut via e-mail. Responnya yang positif dan terbuka, bikin gue juga bisa pe-de untuk ngobrol2 sama dia.

Padahal sebelonnya gue gak pernah se pe-de ini kalo ngomong sama orang lain, apalagi orang asing yang beda bahasa. Takut gak nyambung dan salah persepsi kan repot dan mungkin bisa nge-be-te-in lawan bicara. Tapi di pertemuan2 berikutnya ternyata bisa ngobrol lancar, kembali, tetep pake Bhs.Inggris yang pas2an plus bahasa tangan yang meliuk kesana kemari.

Kamaren [3/10], di HUT celebrationnya Karmila, gue sama dia ngobrol banyak lagi. Ngobrol soal kota asalnya, soal pembangunan di China, soal alasan dia dateng dan ngajar di Indo, dll. Sejauh ini, dia cukup interest bagi gue. At least gue merasa ada pengalaman baru. Bisa kenal secara langsung sama orang asing dan bisa tetep berlanjut di kemudian hari. Maksudnya, karena dia akan cukup lama di Indo, dan udan cukup "terikat" sama komunitas gue... ya, mungkin ke depannya dia kan bakal terus main bareng sama komunitas gue.

Selama ini, gue juga lupa persisnya, kalo pun ada kenal sama orang asing, itu mungkin karena dia lagi berkunjung or belibur ke Indo, dan hanya sekedar dikenalin sama temen Indonya. Ya ada juga sih ngobrol2, tapi gak pernah lama, dan akhirnya emang gak pernah berlanjut.

Overall, kembali gue nulis ini paling nggak untuk sekedar inget gue tentang temen2 yang ada. Supaya kemudian hari gue punya catatan yang bisa ingetin gue tentang mereka.

================
Yeterday she shown her new earings to me...
with her cheerful smiling face...

Tuesday, September 28, 2004

Kau Angkat Aku (a.k.a. You Raise Me Up)

Kau Angkat Aku

Ketika aku dalam kesusahan
Dan jiwa ku begitu gundah
Ketika masalah datang dan membuat ku ketakutan
Tetapi aku tetap menungguMu di sini dalam doa
Sampai Kau datang dan bersamaku

Kau angkat aku keatas
Sehingga aku dapat setegar sebuah gunung
Kau angkat aku keatas
Sehingga aku dapat melalui semua cobaan
Aku menjadi begitu tegar ketika Kau bersamaku
Kau angkat aku keatas
Melebihi yang dapat aku lakukan

Tuesday, September 21, 2004

And the President goes to....

Kemaren [20 Sept], Pemilu tahap akhir buat Indonesia pada pemilihan Presiden secara langsung. Pemilu Presiden secara langsung ini baru pertama kali diadain di negara ini. Ya mo model macam Amerika sono lah...

Sejauh ini yang bertengker di urutan pertama masih pasangan SBY-JK (Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla). Dan kayanya emang pasangan ini yang bakal jadi pemimpin baru di Indonesia. Emang sih masih belon final hasil perhitungan suaranya. Tapi kalo dilihat dari hasil sementara ini, kayanya pasangan Mega-Hasyim sulit untuk mengejar ketinggalannya.

Yah, kita tunggu aja beberapa hari kedepan. Kayanya bakal banyak hal2 baru yang muncul nanti, terlebih kalo Pemilu ini dimenangin sama pasangan SBY-JK.

===========
Gue sih gak ikutan nyoblos... males aja siy.. tapi gue yakin siapa pun yang menang, bakal ada hal baru yang muncul di negara ini. Dan gue yakin hal baru itu bakal sangat positif untuk masa depannya bangsa ini.

Emmm.. gue ngomong ini gak terlalu muluk kan.. hihihi.. Yah, semua orang juga berharap gitu siy. Tapi ini kan Indonesia... kalo Presiden yang kepilih nanti gak becus jalanin negara, kan gampang tinggal di demo lagi, trus ganti Presiden lagi.. Dan itu berarti, bakal ada pemilu lagi dong, dan kalo ada pemilu...bakal ada libur lagi niy... sip..sip..

Thursday, September 16, 2004

Life is Waiting

Ya.. mungkin bener juga, kalo "life is waiting". Emang sih, banyak yang bilang menunggu adalah hal yang paling membosankan. Tapi secara gak sadar dalam perjalanan hidup kita, sebenernya lebih banyak menghabiskan waktu untuk menunggu. Dan emang sebenernya kita ini sedang menunggu bukan ?

Kita menunggu untuk cepet gede, menunggu untuk lulus sekolah, menunggu untuk dapet gelar, menunggu panggilan kerja, menunggu untuk dapet pasangan hidup, menunggu untuk kelahiran anak, menunggu anak2 menjadi dewasa, dan pada akhirnya kita menunggu untuk akhir hayat kita sendiri. Ini secara garis besarnya. Mo yang detil..?

Kita menunggu seseorang di suatu tempat yang sudah dijanjikan, kita menunggu antrian di loket bioskop, teller bank, fast food, dsj., kita menunggu panggilan di ruang tunggu dokter, kita menunggu jam pulang kantor, kita menunggu bis datang, kita menunggu e-mail, sms, telepon masuk, dsj., kita menunggu download-an, kita menunggu lampu hijau, kita menunggu hasil pemilu, kita menunggu pelaku pemboman ditangkep, dan lain2...

Jadi benerkan kalo "life is waiting"

Lantas apa dong gunanya kita hidup ? Proses... Itulah yang kita lakukan dalam hal "menunggu" tadi. Proses bagaimana kita mengisi apa yang kita tunggu itulah yang mengisi kehidupan kita. Dalam proses itu ada kemauan, ada aktifitas, ada visi, ada semangat, ada harapan dan ada tujuan. Dengan komponen proses inilah maka kita tidak akan sia-sia dalam menunggu sesuatu. Walaupun menunggu itu mungkin membosankan.

===============
The Terminal, film barunya Tom Hanks yang disutradari Steven Spielberg, mengambil tag line "Life is Waiting".

Sekilas yang terlihat di film adalah seorang Viktor Navorski yang terjebak dalam situasi "unacceptable". Dia ke Amerika dengan maksud biasa, tapi jadi rumit. Soalnya pas dia nyampe di Airport JFK New York, pemerintahan negaranya lagi dikudeta. Praktis hal ini membuat hubungan diplomatis kedua negara putus.

Makanya dia terjebak di terminal bandara JFK, gak bisa diterima Amerika karena pasportnya gak berlaku, juga gak bisa dipulangin karena negara tujuannya udah gak ada. Untuk itu Viktor hanya bisa menunggu sampe batas waktu yang gak jelas. Untungnya dia diperbolehkan "berkeliaran" di terminal bandara itu, sebatas di wilayah transit yang isinya sekomplit mall besar.

Tapi setelah film berjalan, kita bakal tau apa alasan dia dateng ke NY. Dan yang akhirnya menjadi fokus di film bukanlah masalah yang ada di terminal. Tapi bagaimana Viktor menjalani hidupnya dalam menunggu waktu baginya untuk bisa masuk ke kota New York atau pulang.

Viktor punya visi dalam hidupnya dan punya tujuan yang jelas. Dia juga punya kemauan, walaupun sebagai orang yang asing banget, tapi dia mau belajar untuk beradaptasi. Dia juga punya semanggat dan harapan untuk bisa mendapatkan tujuannya. Itulah yang membuat hidupnya tetap "bright", walaupun sendirian di terminal asing, dan harus menunggu dalam waktu yang gak jelas.

"I will wait...", katanya ketika dia disuruh mencoba keluar bandara tanpa surat2 dan passport.

Semanggat dan harapan yang dia yakini membuat Viktor bisa hidup di terminal itu. Bahkan dia bisa bekerja serabutan untuk bisa sekedar mendapat uang receh yang akan ditukar dengan Pa-He nya Burger King. Sampe bisa jadi pekerja kontraktor yang lagi bangun kios2 di terminal tersebut. Dan dengan upahnya Viktor bisa beli setelan jas Hugo Boss seharga US$149.99, yang dia pake buat kencan dengan seorang pramugari cantik [diperani Chaterine Zeta-Jones].

Wow.. What amaze..!!

Ya, mungkin itu sekedar film, tapi kabarnya film ini inspired by true story, yang mana tokoh tersebut sampe hari ini masih ada di salah satu bandara di Amerika. Seseorang yang "unacceptable", but he still survive.

Dan overall mungkin ini juga bisa menjadi inspire buat kita. Bahwa menunggu itu adalah part of life dan proses apa yang kita isi dalam menunggu itu supaya yang namanya bosan itu gak ada dan hidup ini tetep hidup.!!

===============
I hope someday she will ask me... "What are you waiting for?"
And I will reply... "I'm waiting for you"


Monday, September 06, 2004

Masa Sekolah

Beberapa bulan terakhir ini gue disibukin sama persiapan untuk acara reuni sekolah gue. Akhirnya setelah lewatin banyak susah-susah-gampang, acara reuni untuk range 10 angkatan itu berjalan dengan baik kemaren [5 Sept 2004].

Ternyata emang gak gampang benget bikin acara ginian. Dengan range yang 10 angkatan itu dan juga merupakan pertama kalinya acara ini dibikin. Disamping itu, sebenernya acara ini juga gak sepenuhnya dipelopori oleh alumni. Emang ide acara ini datang dari almuni yang jadi aktifis di gereja gue. Tapi karena gak ada wadah yang memungkinkan menaunginya, mau gak mau, P3MI jadi penaungnya.

Otomatis, pihak yang terlibat gak cuma alumni itu sendiri. Pemuda2 yang lain yang aktif di P3MI juga terlibat jadi panitia. Makanya ini yang juga bikin sulit. Soalnya secara hubungan tentunya mereka gak saling kenal dengan alumni. Tapi puji syukur, kalo semuanya bisa berjalan lancar.

Cukup banyak alumni yang dateng kemaren. Dan kerasa bener kangen-kangenannya. Waktu yang disediain rasanya kurang buat mereka untuk saling tuker informasi terbaru. Makanya juga pas acara di aula yang rencana mo melibatkan mereka secara langsung, gak bisa terealisasi dengan baik. Gimana bisa ajak mereka ikut aktif, kalo rata2 mereka pada ngobrol satu dengan yang lain. Tapi itu ada bagusnya juga, artinya ya memang mereka dikumpulkan untuk bisa menjalin komunikasi lagi. Untuk ke depannya diharapkan mereka bisa melanjutkan komunikasi masing2. Kalo perlu bisa sering2 ketemuan per angkatan.

============
Berhubungan dengan sekolah juga. Mungkin sekolah gue kemaren bersukacita dan berhura-hura. Sementara di belahan bumi lain. Tepatnya di Beslan, Ossetia Utara, Rusia, salah satu sekolah di sana justru mengalami kedukaan yang mendalam. Bukan hanya sekolah tersebut, bahkan seluruh Rusia berduka atas peristiwa tragis yang menimpa sekaloh itu.

Penyerbuan pembebasan sandra dari para gerilyawan Chechnya, berakhir dengan memakan korban para murid, guru dan orang tua, yang mencapai 300-an orang lebih. Sebuah aksi pembebasan yang banyak dikecam negara-negara lain, karena pasukan khusus Rusia dianggap gegabah dalam menangani kasus penyanderaan ini.

Terlepas dari itu, yang sangat jadi perhatian gue adalah bagaimana kondisi dan perasaan anggota keluarga yang kehilangan anak2 mereka.? Waktu itu adalah hari pertama anak2 mereka masuk sekolah pada tahun ajaran baru di Rusia. Yang semestinya adalah suatu awal kegembiraan, tapi ternyata menjadi duka yang mendalam.

Peristiwa itu kayanya gak bakal dilupain oleh siapa pun, terutama keluarga korban. Selebihnya orang akan bertanya2, siapa yang salah dalam hal ini.? Para penyandera (yang emang diberitakan saksi mata sebagai orang2 kejam) atau tentara Rusia itu (yang dianggap gegabah, arogon, dan bodoh oleh pihak lain).?

Thursday, August 26, 2004

Someone Perfect

Pemilik warung itu tentunya tahu, bahwa lelaki tua yang sedang makan di warungnya bukanlah penduduk kota kecil tersebut. Sementara lelaki tua itu asik menikmati dengan lahap makanannya tanpa sadar bahwa ia sedang diperhatikan pemilik warung.

Mungkin habis dari perjalanan jauh, pikir pemilik warung dengan rasa sedikit penasaran. Siapakah gerangan lelaki tua ini yang melakukan perjalanan jauh sendirian?

"Maaf Pak, sepertinya bapak bukanlah penduduk kota ini, benar begitu Pak?" tanya pemilik warung memulai pembicaraan.

"Oh, benar anak muda", jawab lelaki tua itu sambil membersihkan mulutnya dengan sapu tangan.

"Kalau boleh tau, bapak ini dari mana, sepertinya bapak habis melakukan perjalanan jauh dan seorang diri?" tanya pemilik warung lagi lebih penasaran.

"Oh, tentu.. tentu.. kau boleh tau tentang saya, itu kalo kau bersedia mendengarkannya"

Lelaki tua itu mulai bercerita, "Sepanjang hidupku, saya terus berkelana dari satu kota ke kota lainnya. Saya berkelana untuk mencari wanita pujaanku, mencari belahan jiwaku dan mencari mendamping hidupku."

"Lantas tentunya sekarang bapak sudah mendapatkannya bukan?" tanya pemilik warung.

"Belum anak muda..."

"Loh kenapa? Saya lihat bapak adalah orang yang gagah dan dari raut muka bapak terlihat juga bahwa bapak adalah orang yang tampan, karena sampai sekarang pun masih terlihat. Tentunya mudah bagi bapak untuk mendapatkan pujaan hati bapak."

Lelaki tua itu melanjutkan,"Memang betul apa yang kau katakan. Tapi kenyataannya sampai sekarang, saya belum menemukannya. Selama ini, saya berkelana dari satu kota ke kota lainnya dengan harapan bisa menemukan wanita yang cantik, wanita yang baik, wanita yang pintar, wanita yang anggun, wanita yang menawan, wanita yang berbudi pekerti baik... Pokoknya seorang wanita yang sempurna di mata siapa pun."

"Ah, saya tidak percaya Pak... Setau saya wanita-wanita seperti itu banyak dan pasti di setiap kota ada. Masa dengan modal ketampanan dan kegagahan serta saya lihat bapak juga orang yang berada... Masa selama ini tidak ada wanita yang mau sama bapak, atau masa selama ini bapak tidak menemukan wanita yang sempurna...?", tanya pemilik warung dengan terheran-heran.

"Sebenarnya 30 tahun lalu saya menemukan apa yang saya impikan. Dia adalah sosok wanita yang sangat sempurna. Tidak hanya menurut saya, semua lelaki yang mengenalnya pun berpendapat demikian. Dan pada suatu kesempatan saya mencoba untuk mendekatinya.... Tapi pada akhirnya memang saya pun tidak bisa mendapatkannya..."

"Loh kok bisa... menurut saya bapak juga orang yang pantas kok untuk mendapatkan wanita yang sempurna..." timpal pemilik warung itu.

"Benar anak muda... semestinya demikian... tapi ternyata dia juga sedang mencari pria yang sempurna...."

Demikian lelaki tua itu mengakhiri ceritanya sambil pergi meninggalkan warung di kota kecil itu dan terus berjalan dengan harapan bisa menemukan yang sempurna....






Friday, August 20, 2004

Buruan Cium Gue !

Hhuehuehue.. Buruan Cium Gue udah ditarik dari peredaran..!!!

Bisa masuk Museum Rekor indonesia (MURI) nih film.. sebagai sebuah film biasa yang di banned di negeri sendiri.. ck..ck..ck...

Untung gue udah nonton.. What untung..?? Lah iyalah gimana gak untung, pas hari terakhir lagi gue nontonnya..huehuehue.

Gue merasa beruntung, karena gue dapet pelajaran baru setelah nonton film itu. Gue jadi semakin tau bahwa banyak orang2 "penting" di negara ini yang sangat memperhatikan negara, termasuk memperhatikan hal2 "gak penting" ini.

Sayangnya di negara ini terlalu banyak hal2 "gak penting" itu. Jadinya banyak hal2 yang sesungguhnya penting, malah gak ke urus.

Gue udah nonton "BCG", makanya gue baru bisa komentar. Kalo mo disalah2in, yang salah dari film ini cuma judulnya doang --> "Buruan Cium Gue". Dan ini gue yakin untuk menarik minat penonton aja - khususnya para ABG.

Padahal di film itu sendiri gak ada dialog2 yang mengajak or mengarahkan penonton untuk buru2 saling ciuman, or setelah nonton film ini maka ciuman menjadi hal lumrah dan mejadi budaya baru di negara ini. Menurut gue.. gak ada tuh unsur spt itu di film "BCG". bahkam sebenernya tokoh utamanya (si cowo) gak mau ciuman, karena ciuman itu baginya akan diberikan ke orang yang tepat dan di saat yang tepat.

Adegannya sendiri, gak mengandung unsur ciuman yang seronok banget or yang terlalu vulgar untuk dilakukan di kalangan ABG sekalipun. Gue yakin kalo ada pasangan yang emang mo ciuman.. maka mereka akan ciuman aja, gak perlu nonton film ini dulu untuk bisa ciuman. Atau orang juga gak bakal berubah sikap utk ciuman or nggak setelah nonton film ini.

Di lingkungan umum sekarang aja, hal itu udah lumrah.. iya gak. Gue sih bukannya mendukung untuk merubah budaya bangsa ini menjadi lebih vulgar. Tapi dalam konteks film ini, gue merasa jengah aja. Kok bisa2nya film gak berkualitas gini diributin.?? Dan kembali, setelah gue tonton, ternyata film ini gak ada apa2nya dibandingin dengan apa yang dihebohin. cuma masalah "salah judul" menurut gue.

Masalah ciuman di film, menurut gue, yang lebih jelas keliatan tuh di film "Ada Apa Dengan Cinta" sama "Eiffel..I'm in Love". Cuma karena judulnya itu "normal" maka gak ada yang bahas kan..

Yang sangat kritisi dari film "BCG" adalah menonjolkan budaya yang sangat santai di kalangan anak sekolah SMU. Kok bisa2nya anak SMU pada bikin/ikut party di pantai Anyer. yang notabene pada jauh dari ortu masing2. Dan di party itu juga di tonjolin kalo minum2 itu gak apa2. Dengan dialog murahan jaman taon 80-an, "ayolah minum... segelas aja.. gak bakal2 kenapa2 kok.." Dan lagi2 menunjukkan kalo emang gitu caranya utk merayu cewe minum (miras), dan lagi-lagi-lagi menunjukkan, kalo udah dirayu gitu berarti emang minum itu gak apa2.

Gue lebih konsen ke masalah rokok-miras-narkoba dari pada masalah ciuman itu sendiri. Konteks gue gini : ciuman - dan akhirnya mungkin bisa merembet ke free sex - itu adalah moral pribadi antar pasangan. Secara nasional gak bakal merusak martabat bangsa or menurunkan kualitas orang itu maupun bangsa. Kecuali kalo pada free sex tuker pasangan trus kena aids, dsj. Kecuali lagi kalo free sex itu sudah terjadi di tempat umum, misalnya di bis kota, di taman, di gang, dsj. Kalo itu berarti moral manusia udah kaya binatang dong.

Inget, ini konteks gue kalo dibandingin sama moral-budaya bangsa vs. nonton film "BCG". Karena kalo ngomongin free sex dan pengaruhnya secara detil, perlu sekmen khusus.

Sementara itu, kalo yang namanya rokok-miras-narkoba, bisa lebih banyak masalah yang timbul. Orang yang ketagihan 3 hal itu, bisa merusak dirinya sendiri. Juga bisa merusak lingkungan, karena aktifitas mereka terlihat umum, misalnya muka kucel, otak bolot, bahkan kalo lagi kepepet bisa menghalalkan segala cara untuk dapetin itu.

Masalah rokok-miras-narkoba, mustinya lebih penting disorot dari film ini dari pada masalah ciuman. sekali lagi menurut gue film ini salah judul. Rokok-miras-narkoba sendiri, hampir tiap hari kita liat/denger beritanya. Entah itu penggrebekan, mati over dosis, selundupan, rampok-todong-bunuh karena narkoba, dsj. tapi kok kesannya gak ada yang ingin "menyelamatkan" moral bangsa dari hal ini.?

Overall, film "BCG" adalah film beruntung yang jadi heboh di tengah2 kejelekan filmnya itu sendiri. Sebenernya juga, film itu ingin menyampaikan ke penonton bahwa hal2 yang terjadi di film itu, belon saatnya atau jangan dilakukan anak2 ABG, cuma sayangnya penonton lebih fokus ke adegan dari pada dialog2nya.

Makanya gue bilang kualitas film ini kurang. Ya karena itu tadi, pengarahan inti ceritanya kurang baik, jadi nya orang terfokus sama judul dan adegan, bukan dialog. Emmm.. dialognya sendiri juga terlalu udik menurut gue. Udah gak jaman pake dialog gituan kayanya.

Jadi menurut gue, kalo mo meributkan sesuatu sebaiknya dibedah sampai keakar2nya secara tuntas. Misalnya kenapa film ini dibanned, apa filosofi film ini, apa yang sebenernya diyakini bakal terjadi setelah orang nonton film ini, dsb. Jadi masyarakat bisa jelas tentang apa masalah sebenernya.

Lagi pula berapa persen sih penduduk Indonesia yang bakal nonton film ini.? Dibandingkan penonton sinetron, reality show murahan, berita2 kriminalitas vulgar+sadis, gosip2 artis kawin-cerai, dsj. (yang jauh sangat amat parah rusak sekali), yang notabene bisa ditonton di seluruh Indonesia

Tambahan dikit... Soal gosip artis yang kawin-cerai... Perlu gak sih dibahas di tivi.?? Justru semakin banyak yang dibahas, orang akan berpikir bahwa kawin-cerai adalah hal yang lumrah. dan perlu dicoba.?

Kawin-cerai akan menghasil kan keluarga yang berkualitas rendah. Mental anak2nya yang drop dan mungkin akan cari pelampisan yang bisa jadi negatif. Akibatnya itulah yang bakal merusak moral bangsa.

Kawin-cerai ada hubungannya sama ciuman dan free sex. Tapi konteks ini beda dengan yang gue bahas diatas.

Usul gue, kenapa para "selebritis" rohaniwan, nggak mengadakan pendekatan ke para selebritis2 itu supaya jangan sering2 kawin-cerai.. (huehuehue.. sering2.?). Karena secara jelas hal itu bisa merusak mental anak2 mereka. Apalagi kalo hal itu ditiru sama keluarga2 lain, yang secara umum tidak digosipkan di acara2 gosip tivi.

Sudah Merdeka kah.?

17-an kemaren gue ke Carita bareng anak2 Teater Lilin. Sekedar kumpul2 aja siy. Soalnya grup yang pergi ini, grup senior nya Teater Lilin. Udah lama gak kumpul, jadi mumpung libur, ya pergi aja. Kita ke Carita, tepatnya nginep di Lippo Carita.

Kebayang gue siy, mustinya bakal rame di antara Anyer-Carita itu. Paling nggak rame sama suasana Dirgahayu RI ke-59 lah. Daerah Anyer-Carita kan bisa dibilang termasuk daerah "pinggiran", yang umumnya kalo ada event nasional ini biasanya rame sama acara perlombaan.

Tapi ternyata nggak. Sepanjang lingkungan tempat gue nginep, gak keliatan yang namanya lomba balam karung, makan kerupuk, apalagi panjat pinang. Bahkan dari malam sebelumnya daerah Anyer-Carita bisa dibilang sepi dari aktivitas persiapan acara 17-an. Kemana kah mereka semua.? Apa emang masa2 kini 17-an itu udah jadi hal yang biasa aja.?

Di Jakarta sendiri, di lingkungan gue tinggal, juga gak terlalu kerasa adanya event penting ini. Sekitar 2 taon lalu, gue masih bisa liat kesibukan warga setempat yang bikin gapura, pasang bendera2 kecil sepanjang gang, or siapin bambu panjang untuk panjat pinang. Tapi sepintas gue inget, kayanya kali ini gak ada deh. ..

Persiapan mereka untuk pasang2 atribut 17-an, keliatan banget seadanya. Sementara yang namanya Gapura, di lingkungan gue gak ada.!! Paling ada, mungkin pake Gapura taon lalu, dicat ulang plus ditambahin bendera2 kecil.

Emm... kenapa yak.? Apa orang2 Jakarta dan sekitarnya udah pada bosen mengenang kemerdekaan ini, karena kita semua pada sadar, kalo ternyata negara ini belon merdeka seutuhnya...

Tapi ini cuma pandangan sekilas dari gue. Dan mungkin hanya kebetulan di daerah2 yang gue lewatin. Sementara, Jakarta dan Indonesia kan luas banget. Dan gue gak tau kondisi sebenernya di daerah2 lain. Karena setelah 17-an, gue juga gak liat liputan di tivi or koran mengenai 17-an taon ini di Indonesia.

=========
Sekedar buat ingetin acara Carita aja, gue kasih link buat liat foto2nya di Carita.

=========

Monday, August 16, 2004

New Friends - 2

Kemaren acara jalan malemnya ke Ancol. Makan di resto "Bandar Jakarta". Dengan view ke lepas luat langsung, ala Jimbaran nya Bali. Cuma alasnya udah bukan pasir lagi, tapi pavling-block. Maklumlah namanya juga Ancol... pantainya mana ada yang bener2 pantai siy.. huehuehue... Tapi overall sekarang Ancol udah lumayan enak kok. Hampir di sepanjang pantainya dibikin pedestiran buat pejalan kaki, kalo mo buat jogging juga bisa. Plus suasana yang bersih dan nyaman, lengkap sama lampu penerang ala2 romatis lengkap dengan penjaja teh botol dan tukang foto polaroid. Yang agak mengganggu menurut gue adalah para penjaja perahu wisata ke tengah laut. Tiap yang lewat - apalagi klo rombongan - pasti ditawarin. Mending kalo kita udah lewat, dia diem... eh, ini malah ngebuntutin kita sambil terus nawarin naik perahu wisatanya. Yah, tapi gue bisa maklum, namanya juga Jakarta man.!! Mereka harus berjuang keras untuk bisa bertahan hidup. Selama itu halal, it's ok lah...

Mengenai new friends... kemaran pas pergi makan2 itu, ternyata dalam rangka ada yang ulang taon. Tapi gue gak kenal tuh sama yang ultah, juga sama temen2 se-genk nya. Beberapa temen2 gue udah ada yang kenal.

Alhasil bagi gue, mereka menjadi new friends gue. Sementara bagi gue, klo masuk kategori new friends, ketika kita saling kenalan, di situ ada interaksi yang enak, nyambung, dan ada kemungkinan bisa continue di waktu2 selanjutnya. Lain kategorinya klo kita kenalan di bis or di mall dan kemudian hari gak ada kelanjutannya.

Yang dateng kemaren itu gank nya Sani. Yang kebetulan ada yang ultah, namanya Poli. Sani sendiri sih juga termasuk temen. Mereka dateng ber-9 yang semuanya cewe dan belon ada yang gue kenal, kecuali Sani yang merupakan "aktifis" Tupperware.. hehehe. Dia juga ada grup tari, yang besok tgl 17 Agustus manggung di Balai Sarbini, dalam rangka HUT RI yang ke 59

Tapi yang kenalan secara langsung gak semua, cuma Brenda, Nana, Angel dan tentunya yang ultah itu, Poli.

Brenda ternyata satu gereja sama Flora - temen sekolah gue dulu - tapi mereka gak saling kenal. Nana, design grafis perusahaan property di Australia, yang lagi liburan pulang kampung ke Indonesia. Poli, kerja di perusahaan percetakan skala besar, yang salah satu kliennya, Coca-Cola Indonesia. Kalo Angel.. blon sempet ngobrol kemaren...

Ada juga, kayanya sih orang Taiwan or China. Soalnya temennya suka translate ke dia kalo ada cerita yang emang perlu dia ketahui. Yang pasti sih dia itu ngajar bahasa mandarin di Indo ini. Gak tau di sekolah mana or kursus private.

Umumnya mereka asik2 kok... itu kata gue, terhadap mereka. Tapi blon tentu mereka ngomong gitu kan tentang gue or tentang kelompok gue. Tapi waktu ngobrol enak2 aja tuh, dan chemistry nya nyambung, kaya emang udah senyawa yang sama.

Gue nulis ini bukan untuk maksud apa2, hanya supaya gue bisa tetep inget, or kalo suatu kali lupa, gue ada tulisan ini yang bisa ingetin gue lagi tentang siapa mereka ini.
Hari kemaren bakal tetep asik, kalo hari esok bisa menyenangkan...

Monday, August 09, 2004

Yesterday

She didn't smile...
or even look at me...
yesterday.
Did I do something wrong last week.?

Friday, July 30, 2004

Bang Toyib

Dari mukanya udah kaliatan banget capenya. Rasa ngantuk yang menyerang pun tak tertahankan lagi. Walopun sambil berdiri diantara penumpang lain, mau gak mau harus ketiduran juga. Penumpang lain yang duduk dekat tempatnya berdiri membantu menahan badannya supaya gak jatoh. Sesekali tersentak bangun karena goncangan bis yang makin malem gak tambah sepi, justru makin banyak yang naik. Maklum jam bubar pekerja2 di mal2.

Gimana gak cape plus ngantuk... Kalo anak usia gak lebih dari 5 thn, jam 10 malem masih harus nyari duit, ngamen dari bis yang satu ke bis lain.!!

Sementara sang kakak (yg gak lebih dari 12 thn) masih sibuk ngebetulin pita kaset yang kusut. Supaya bisa diputar lancar di tape karaoke-nya. Tapi sang kakak - gue gak yakin kalo itu kakak benernya - gak peduli sama kondisi adiknya. Malah sesekali dia membangunkan adiknya untuk siap2 nyanyi. Tapi lagi2 kasetnya belon bener dan sang adikpun tertidur lagi... tetep sambil berdiri...

Tampang sang kakak pun gak kalah capenya. Tapi apa mo dikata... setoran harus masuk malam ini juga... or bakal kena damprat sama "boss" nya or mungkin sama ortu nya sendiri.

Akhirnya kasetnya bisa diputar, dan intro sudah mulai. Sang kakak segera menyikut adiknya untuk bangun dan ikut nyanyi, paling gak bisa buat backing vocal lah...
Bang Toyib.. Bang Toyib... lama tak pulang-pulang...
Anakmu... anakmu.. panggil-panggil namamu...
Bang Toyib...
Entah siapa yang kejam...

Mungkin dunia ini yang kejam.

Mungkin Jakarta ini yang kejam.

Mungkin sang kakak yang kejam, untuk mendapat uang lebih hari itu.

Mungkin Ortu mereka yang kejam.

Mungkin gue yang kejam, karena gak kasih mereka sepeser pun dengan alasan gak ada uang receh.

Ato mungkin Bang Toyib yang kejam, karena gak pulang-pulang.

Monday, July 19, 2004

Sumpeh banged.!!

Yoi.. Sumpeh banged.!! kemaren pas udah terduduk bengong di cafe "O House" di bilangan Pluit, gue baru kerasa cape banged.!! Seharian kemaren aktifitas gue cukup padat. Padatnya bukan karena banyak janji kesana-kesini. Tapi karena harus banyak bahas hal dan hal yang berbeda2 dan dengan orang yang berbeda pula.

Mulai pagi, harus mikirin untuk angle, art, moment, dsj. untuk bahan video pre-wedding sepasang pengantin. Dan karena termasuk ada perubahan lokasi yang mendadak, makanya gue sama "boss" gue, musti mikirin banyak hal soal lokasi, settingan, dll. Dari pagi sampe siang shoot di rumah mereka, make-up sama interview.

Siangnya, sambil nunggu next shoot di Ancol *bluehh..jadul gak siy?*, gue balik ke gereja. Ketemuan sama beberapa panitia reuni, ngomongin dan planning berbagai hal. Mulai dari acara, bintang tamu, publikasi, cari sponsor, ngajuin proposal ke salah satu sumber dana utama acara reuni ini, dll.

Masih di lokasi yang sama, gue juga harus ngomongin soal tugas gue minggu depan untuk bantu temen yg mo merit.. Trus abis itu, moto-in temen gue yang emang gue minta jadi model untuk cover buku reuni. Trus lagi mulai bantu soal pasang2 publikasi, emang sih yang ini gue gak ikutan kerja, cuma bantu dalam hal teori teknik pemasangannya.

Sambil nunggu waktu, diskusiin lagi soal sumber bahan2 untuk pre-wedding client hari ini. Dan objek2+lokasi nantinya di Ancol. Sambil sesekali terusik ngomongin soal perkembangan web GMI.

Sorenya pergi ke Ancol dan mulai take2 adegan kedua mempelai yang lagi berakting becanda2, ngobrol2, dsb. Trus pindah2 lokasi di Ancol itu untuk ambil beberapa suasana lain. Rencana nya mo masuk Dufan. Soalnya di dalam sana kan bisa dapet banyak objek.. tapi.. anjritt.!! Dufan sekarang 60rebu yak..??!! Dan itu pukul rata.. gak ada lagi tuh kategori tiket masuk doang dan terusan. Yang ada cuma 1.. maen gak maen tetep 60rb.. Bluehhh, gak jadi dah...

Selesai semuanya sekitar jam 7-an. Trus gue didrop di Mega Mall. Muter2 sebentar, eh keinget beli tiket konsernya Jeffry S Tjandra yang bakal konser di Balai Sarbini - Plaza Semanggi, 14 Agustus nanti. Emmm.. kayanya sih bakal seru nih konsernya. Semoga aja bukan konser minus-one, tapi yang full live band..!!

Baru abis itu ketemu sama beberapa temen, trus ke cafe O House. Tapi ternyata di sini juga cuma bengong sebentar, ngerasain cape. Selanjutnya ngobrol lagi, ngebahas masalah2 berat, termasuk salah satunya tentang zaman Postmodernism sekarang ini.
*lebih lanjut tentang Postmodernism; postmodernism, postmodernism and its critics, postmodernism at wikipedia*

Sekarang hari Senin... emm...mo nonton apa yak..? Kayanya bakalan Around the World in 80 Days.


Wednesday, July 07, 2004

Bisa gak siy..?!!

Heran gue.. kenapa kalo gue nulis di blog ini pajang2 mulu..?!
Bisa gak siy.. kalo nulis tuh cuma 2 paragraf gitu..?!

Tuesday, July 06, 2004

New Friends

Mumpung punya wadah buat ditulis, jadi gue mo nulisin aja nih soal temen2 gue. Terutama soal New Friends.

Sekarang mungkin biasa aja. Tapi kita gak bakal tau gimana perkembangan nantinya antara kita sama temen2 kita. Jadi bagi gue, nulisin mereka disini, mungkin suatu saat ada gunanya. Paling nggak, kalo udah lama lost contact dan tiba2 contact lagi, gue masih punya ingetan tentang mereka.

Selama seminggu kemaren gue gue banyak dapet kenalan secara langsung sama temen2 yang selama ini cuma ngobrol2 doang di dunia maya. Yang pertama tentunya gara2 gue mulai bikin2 blog, trus daftar di forum2 dan milis blogger.
-----
Akhirnya hari selasa kemaren (29.06.04)ketemuan sama Deta dan Dian. Mereka ini blogger juga. Bisa ketemu soalnya kebetulan kalo sama sama Deta ternyata gue segedung sama dia. Kalo Dian ex dari kantor Deta dan sekarang di gedung seberang.

Asik juga sih mereka. At least buat gue lumayanlah ada temen yg udah kenal langsung dikalangan milis paling gak penting se-dunia.. milis tukanglenong.. *sumpah abiss, jangan pernah mo gabung di milis ini kalo gak mo kecanduan chating gaya baru.. chating kok pake email yak..? penting gak siy..?*
-----
Sabtunya (03.07.04) ketemuan sama beberapa member milis CineFriends. Mereka ini orang2 yang gila nonton. Kemaren itu yang ikutan ada Julia (ibu moderator)+ suami, David, Cipto, Kiki, Wiryadi, Winnie, Danu.

Danu banyak info film2 "aneh" nih dia. Kayanya semua filmnya Stanley Kubrick, dia tau deh.

Si Cipto sama Kiki suka nonton banget. Mereka banyak koleksi DVD. Rata2 sebulan bisa beli sampe 20 DVD. Mungkin juga siy.. kalo beli yang bajakan emang murah sekarang. Kata Cipto, dengan 50 rb bisa dapet 12 DVD.. *Gilee..itu DVD apa D'Creps..??* Dia aja sekarang lagi banyak stok film belon tonton. Di rumahnya lagi ada 120 VCD original sama 50 DVD blon tonton.

David gak ikut nonton, cuma mo ngumpul2 doang. Nih orang rada unik.. kemana2 slalu bawa radio pinggang plus headphone yang konon gak pernah lepas bahkan kalo lagi nonton sekalipun..(..???!!).

Wiryadi dateng sama temennya. Ini juga orang aje gile..abis ngumpul sama kita, langsung mo ke Bandung. "Ngapin..?", kita pada nanya. "Ada janjian nonton midnight di CiWalk..." *Gubrakkk*

Rencananya mo nonton bareng Harry Potter 3 di Studio XXI Plaza Ex, tapi ternyata udah kelewatan.. hiks..hiks.. Akhirnya pindah ke Semanggi 21. Tapi ternyata kehabisan tiket.!! Huaa..huaaa.. Heran gue hari gini masih aja ada yang nonton HP3, padahal gak bagus2 amat kalo dibandingin sama Spider-Man 2.

Tapi di Plaza Semanggi itu ketemu lagi sama temen yang lain, link-nya temen2 CineFriends. Gue lupa nama2 mereka. Yang gue inget cuma 1 orang, Sylvia. Itu juga karena gue banyak ngobrol sama dia. Ternyata punya ternyata, dia bukan orang jauh dari lingkungan gue. Tinggal di daerah Pasar Pagi, trus anak GKI Samanhudi, trus alumni Psikologi Untar (adek gue juga lagi ambil Psikologi di sono), sekarang lagi S2 Psikologi. Kalo cowonya kayanya gue pernah liat, tapi dimana yak.? Dia lagi kuliah tingat akhir di ST Telkom Bandung.
-----

That all about my new friends folks..

Emm, ada lagi siy.. yang cukup bisa gue angkat jadi point sebagai new friends. Gue udah mulai lebih kenal sama Bambang "Walrus", Stephanus, Yusheri, Tek Lung, Sunny, Lydia, Darwin, Melisa, Syuriani.

Mereka ini sih temen2 Gereja gue. Udah lama kenal sih, cuma baru akhir2 ini bisa kenal mereka lebih banyak.

Friday, July 02, 2004

What am I suppose to do?

Film terakhir yang gue tonton, itu ceritanya si Spidey.. Spider-Man 2. Ini film asik banget.! Kalo boleh dibilang, sama asiknya klo nonton LOTR trilogy. Cerita si Spidey ini juga kayanya bakal dibikin trilogy. Dengan pusat cerita seputar Peter Parker-Mary Jane-Harry Osborn. Dugaan gue, seri ke-3 nya bakal ada perang besar antara Peter Parker/Spider-Man vs. Harry Osborn/Hobgoblin.

Gak semua film2 super hero itu bagus. Tergantung yang bikinnya juga sih. Tapi rata2 tokoh super hero itu punya cerita yang bagus. Paling nggak tokoh2 super hero yang legendaris, macam Superman, Batman, Spidey dan Hulk. Banyak dari mereka yang sebenernya punya konflik batin yang kuat. Antara status mereka as human being or as super hero. Dan hal ini sering juga dimunculin di komik2 mereka.

Kalo soal konflik ini mereka, yang gue demen konflik batinnya si Spidey. Baik di komik atau di film, cukup dibahas secara mendalam. Bahkan si Spidey punya komik tersendiri tantang konfilk dia dan memutuskan untuk gak jadi Spider-Man lagi. Walo pun akhirnya balik lagi sih jadi Spider-Man.

Di Spider-Man 2, digambarin dengan kuat konfilk batinnya Peter Parker. Hampir sepanjang film, dalam kesehariannya, Peter Parker keliatan muram, lesu, dan bingung. Gak kelaitan deh kalo dia itu sebenernya powerfull banget dan mungkin ada yang kesel kali, kok jagoan kaya gini sih. Sangkin bingungnya, Peter Parker sampa tanya pada diri sendiri, "What am I suppose to do?"
Sometimes kita juga gitu kali ya.. kalo lagi ngalami kondisi yang gak jelas, serba gak enak, kesel, bingung, sedih, marah... pasti kita bakal bilang.."aduh gue musti ngapain nih..?!!"
Yang gue suka dari dua film Spider-Man yang udah ada, waktu Spidey dihadapin sama dua atau lebih situasi genting. Kalo di Spider-Man 1, waktu dia harus menyelamatkan kereta gantung yang full penumpang dan menyelamatkan Mary Jane pada saat yang bersamaan, ditambah lagi masih harus di hajar sama Green Goblin. Di Spider-Man 2, waktu Spidey harus membela diri lawan Dr.Oct sambil harus nyelamatin orang yang dilempar si Dr.Oct, ditambah lagi harus selamatin penumpang se kereta yang di rel yang ujungnya blon selesai.
Woahh..for do all that, you need to think fast..!! and with the right decision for your next step.
Itu yang gue demen, think fast.!!

Gue demen banget sama yang namanya ambil keputusan pada saat kritis. Emang sih selama ini blon ada kejadian yang membutuhkan gue untuk ambil keputusan dalam waktu sepersekian detik (klo istilah kerennya). Tapi gue sering kali memetuskan hal2 tertentu juga dalam waktu yang relatif cepet. Dan gue juga sering kali bisa membuat satu rencana yang cepet. Tanpa harus bikin planningnya sampe berhari-hari.

Iya sih hal2 seperti itu mungkin umum. Banyak orang yang mungkin bisa lakuin hal itu. Tapi bagi gue, itu merupakan suatu karunia dan gue bener2 merasakan kalo itu adalah karunia, bukan karena gue yang memampukan diri or menganggap diri mampu. Hal ini penting, dengan bigitu kita bisa selalu sadar, kalo semua keberadaan kita itu berasal dari Yang Kuasa, bukan dari diri kita sendiri.

Ironis memang kalo kemampuan Spidey dalam "think fast", nggak bisa diimbangin sama keputusannya dalam menghadapi konflik dirinya. Walo pun pada akhirnya dia tau what is he suppose to do.

Demikian juga sama Frank "The Punisher" Castle. Dia butuh waktu yang agak lama untuk mutusin mo jadi orang mati or jadi pahlawan misterius. Kalo Abi di "Tak Biasa" cukup cepet ambil keputusan dia cuma butuh waktu 1 menit untuk naksir cewe, 1 jam untuk jatuh cinta, dan 1 hari untuk memutuskan jadi pacar. Aje gile nih film gue tonton juga yak..??

--------
Kalo gue..? What am I suppose to do kalo udah bingung abis, or udah hopeless banget? Just pray and praise HIM. And I'm sure..HE will give me the solution..

Wednesday, June 23, 2004

Bluehhh

Gak asik banget seh.. Niatnya mo ngotak-ngatik blog gue.. Eh, malah rusak, maksudnya formatnya jadi acak-acakan. Tulisan gue yang seblonnya juga jadi korban. Padahal yg gue kotak-katik gak ada hubungannya sama postingan gue. Tapi kok bisa kena yak.?

Tapi sekarang udah bener lagi neh.. Rencana sih mo rombak total, cuma sampe skarang blon sempet aja nih.

Tuesday, June 22, 2004

477 year old of Jakarta today...

Sampe sekarang, gue paling males banget kalo liat tukang sapu jalannya Jakarta. Bukannya anti, jijik or ngerendahin orang2 seperti mereka. Tapi dalam hal ini gue lebih ngeliat ke sistem Pemda-nya Jakarta.

Jakarta bener2 bakal jadi kota yang susah maju menurut gue. Gimana kaga.. ambil contoh simpel aja deh, dari tukang sapu jalan. Gue tanya dulu deh, apa yang elo2 pikir kalo liat tukang sapu jalan lagi bersihin jalan protokol jam 8 pagi.!! Gak cuma jalan protokol, di daerah2 komplek or jalan2 kecil juga begitu.

Yang gue liat adalah.. that's stupid thing man.!! Iyalah..yang bener aja lo, masa sapu jalan pas lagi rush hour gitu. Ini Jakarta man.! Kalo elo nyapu jalan desa jam 8 pagi masih okelah. Kan biasanya orang desa kalo ke kebon or sawah itu subuh sampe siang, praktis jam 8-an jalan lagi sepi.

Lah kalo Jakarta..(or kota besar lainnya), antara jam 6.30-8 itu, jamnya orang sibuk brangkat kerja kan. Jam nya jalan protokol lagi rame2nya. Jam nya bis2 umum lagi rebutan penumpang yang bejibun. Jam nya orang lagi pada nunggu bis di halte or di bawah jembatan penyebrangan (walo pun itu bukan halte). Dan mungkin juga itu jam nya ibu2 or suster2 lagi kasih makan anak2 kecil mereka di ujung gang or gerbang komplek sambil ikut nganter bapak or ortu anak itu pergi kerja.

Nah, kebayang gak kalo lagi jam ribet gitu, eh di jalan ada yang lagi sapu2 sampah yang banyaknya juga gak ketulung. Alhasil lebih jelas kalo sebenernya sampah2 itu gak ke sapu secara total. Pertama, jelas banget kalo jam sibuk itu banyak kendaraan lalu lalang. Dan sering kali pada ngebut juga karena pada takut telat ke kantor. Or bis2 yang juga kebut2an di kepadatan la-lin (sampe skarang juga gak abis pikir..bisa yak..?) karena rebutan untuk dapet penumpang. Gimana sampahnya mo ke sapu bersih, udah disapu, dikumpulin.. eh, ada bis/mobil lewat kenceng dan tuh sampah pada berterbangan lagi.

Kedua, jelas banget kalo jam sibuk itu banyak orang2 yang lagi nunggu bis or jalan kaki ke tempat kerja. Eh, dia malah enak2 sapu sampah, tanpa mo tau kalo lagi ada pejalan kaki lewat. Or gak mo tau kalo ada orang yang lagi nunggu bis. Bukannya tukang sapu itu ngalah sama kita, malah kita yang musti ngalah sama dia. Jadi kalo dia lagi nyapu ya kita musti minggir, ato kita bakal kena semburan debu sapuannya.!!

Sadis gak tuh.!!

======!!!!!
Walahh...gw kotak-katik template jd ngaco..
tulisan setelah ini jadi ilang smua.!!! Waaaawww..
Mo nulis lagi udah lupa...

Yang pasti sih gw ada nulis ucapan slamet Ultah buat Jakarta ke 477

Tuesday, June 15, 2004

That Blind Man

Tadi pagi kebetulan se-mikrolet sama satu bapak buta, yang berprofesi jadi tukang pijet tuna netra. Pikiran gue sih dia bakal ke tujuan akhir dari mikrolet itu. Gak taunya pas belokan terakhir seblon dia turun, dia udah mulai siap2 kaya penumpang "normal" lainnya. Nah.. di situ gue mulai sadar trus perhatiin..

Lah emang dia udah tau dia bakal turun di mana? Sekitar 300 meter dari bekolan itu, emang sih ada rumah pijet tuna netra. Tapi gue pikir, emang dia yakin udah mo sampe, trus dia siap2 gitu.

Yah, dengan yakin gue pikir emang dia tau. Yang gue penasaran tuh.. gimana cara dia taunya ya..?? Kalo berpatokan dari berapa belokan yg udah lewat trus kira2 berapa itungan setelah itu, it's make sense lah. Tapi ini ternyata habis belokan terakhir, mikrolet ada berhenti naik-turun penumpang 3 kali..!!

Kalo pake cara itungan detik, berarti itungannya bakal ngaco dong.. But you know what.. the blind man shout to stop exactly just few meters form the house...!! Dan ternyata mggak masalah tuh kalo seblonnya udah terjadi beberapa kali berhenti..

Apakah itu kebetulankan.? Yakinnya gue sih nggak, dia kayanya emang punya sixth sense. Kejadian tadi juga bikin penumpang lain pada cengok..!! What amazzz dude..!!
-----
Itulah yang dinamakan keadilan Tuhan. Walopun the man is blind, dan notabene dia gak punya kemampuan lebih. Tapi Tuhan adil. Bapak itu bisa kerja, dan tetep bisa berlaku normal, at least dalam hal naik mikrolet tadi.

Maka dari itu, bersyukurlah senantiasa dalam segala hal. Soalnya emang Tuhan itu adil dan baik. DIA gak bakal pernah ninggalin kita yang percaya padaNya. DIA pasti bakal menuhi segala kebutuhan kita - yang memang kita butuhkan - asal kitanya sendiri juga mau sungguh2 berusaha. Dan yang terpenting adalah tetep taat.!
-----
Mengenai orang tuna netra, gak jauh dari tempat biasa gue nunggu bis ke kantor, di situ ada cabang Tiki JNE (layanan kurir). Dan ternyata di cabang itu memperkerjakan 1 orang tuna netra. Gue gak tau sih dia ditempatkan di bagain apa. Tapi gue yakin dia kerja di sono. Hampir tiap pagi gue berpapasan sama dia waktu dia mo masuk ke JNE dan dia juga pake seragam kerja JNE itu.
-----
God is good.. so give thanks to Him forever.


Monday, June 14, 2004

If I Knew Then What I Know Now

If I Knew Then What I Know Now
- Monday Michiru
Yeah.. if I knew it before,
maybe I wouldn't do that.
But.. however it still a choise.
To love or not to love.
I have choose to love.


Thursday, June 10, 2004

I Believe

Gue udah denger lagu ini beberapa kali. Tiap kali denger sering meresa ini lagu pas banget buat kondisi gue, at least beberapa tahun terakhir ini.
Kemaren gue coba tulis liriknya, soalnya gue cari2 di web gak ketemu. Akhirnya dengan daya denger Bhs. Inggris yg minus2an, gue tulis sebener mungkin. Jadi sori aja nih, kalo ternyata ada yang salah grammer-nya.
Untuk judulnya sendiri gue gak yakin betul. Tapi reff-nya begitu, ya udah gue pikir emang itu judulnya.
Ladies and gentlement, I brought to you... Susan Wong in I Believe...
----
I Believe
- Susan Wong

When I feeling small, when is cold outside
I don’t know who I should believe
And when I needed someone special just by my side
Who was there

When I feeling old, when is rain outside
I don’t know who is holding me
And when I needed little kind and tender moment
Who’s with me
I believe
Some day I will in love
Someone who’s by my side
Oh, some day my special when will come along
I keep on praying
When I’m lost inside, when I’m down and out
I don’t know who I should recall
And when I needed someone precious just by my side
No ones there
I believe
Some day I will in love
Someone who’s by my side
Oh, some day my special when will come along
I’ll pray everyday
I believe…
Some day I will in love
Someone who’s by my side
Oh, some day my special when will come along
I believe…
Some day I will in love
Someone who’s by my side
Oh, some day my special when will come along
I’ll pray everyday
Some day I will in love
Someone who’s by my side
Oh, some day… oh, some day..
I keep on praying everyday


Monday, June 07, 2004

Mulai lagi neehh...

Wadooo.. kayanya mo pilek2an lagi nehh.. gimana seh..!! Belon lama gue baru sembuh, masa kena lagi sih.?!! Biasanya gue kalo pilek tuh dalam range waktu min 5 bulan sekali. Tapi ini belon juga 3 bulan, udah mulai lagi. Apa ini karena pengaruh cuaca ya? Or pengaruh global warming yg bikin efek perubahan cuaca secara drastis..?!! Or jangan2 nanti Jakarta bakal berubah jadi dataran es.. hih..!! (loh apa hub-nya?)

Emangnya The Day After Tomorrow...?? But, itulah the fact. Walopun disajikan dalam bentuk ekstrim. Semuanya bisa serba gak pasti. Tinggal bagaimana sikap kita terhadap ketidakpastian itu. Mo arogan or re-setting kondisi.?

Demikian juga pilek. Sampe sekarang, pilek kan masih sebagai penyakit yang mematikan. Yang pasti, virus pilek belon ada obatnya. Yang ada cuma obat mengurangi. Selebihnya tergantung daya tahan tubuh.

Syukurnya sih, sebenernya daya tahan tubuh kita cukup buat menghambat proses ekspansi virus flu ke seluruh tubuh. Tapi tergantung juga gimana kita nge-re-setting kondisi tubuh. Tentunya perlu istirahat plus makan yang bener, kalo perlu juga tambah vitamin. Tapi kalo kitanya arogan, sok kuat, dsj., mungkin aja yang terjadi sebaliknya. Kita bakal kalah sama tuh virus.

Yang gue paling gak suka dari pilek adalah ketidakmampuan gue bernafas dengan baik, kalo produksi lendir, yang biasa kita kenal sebagai ingus, lagi banyak. Dan apalagi kalo ini terjadi waktu mo tidur.. Alamak.. rese banget sih lo..!!

Sampe sekarang itu masih jadi kekeselan utama gue. Tapi link ini mungkin membantu kali ya.. cara mengatasi pilek dan bersin.!
Hua... *sniff*.. *sniff*

Friday, June 04, 2004

Happy Times

Setiap kita pasti dong pernah ngalami yang namanya Happy Time. Tapi sering kali juga kita lupa sama time itu or bahkan sama happy nya itu sendiri. Kalo ditanya paling cuma bilang pernah, tapi lupa apa momentnya.

Happy time gue juga cukup banyak, tapi banyak juga yang gue lupa momentnya. Kalo memory gue digali lagi, gue cuma bisa inget 2 moment waktu gue kecil.. gila cuma 2..?? Jangan2 emang gue gak punya moment happy selama gue kecil.

Waktu gue masih TK, gue inget banget, Ortu gue tiap pagi selalu nganter gue ke sekolah dan dianter sampe depan kelas. Kayanya waktu gue merasa dipentingin banget, trus tiap pulang sekolah diajak ikut ke kantornya Papa gue dan main di sono sampe sore.

Kayanya rutin banget dan boring ya.. tapi tergantung sama siapa yang merasakan. Bagi gue itu adalah Happy Times.

Sekali lagi gue pernah, dalam seumur gue sampe waktu itu, adalah pertama kali gue naik perahu ukuran kecil yang jadi alat transport antar pulau or daerah di pinggiran sungai besar.

Waktu itu gue duduk deket jendela dan bisa liat keluar. Sepanjang rute itu, perahu ngelewetin rumah2 penduduk yang di tepi sungai. Wah... dalam bayangan gue, gue waktu itu sedang berada di lingkungan lain dengan landscape yang lain juga dan gue sedang menuju ke lingkungan asing yang menyenangkan tapi belon pernah gue kunjungi.

Selebihnya gue cukup lupa detilnya.

Yang gue mulai inget adalah masa2 waktu gue di SMP sampe sekarang. Kayanya sejak itu, gue udah mulai catet moment gue di otak. Bersyukur banget kalo kapasitas memory otak gue besar dan sampe sekarang belon pernah hang, apalagi diformat.

Tapi yang lebih banyak jadi konsen gue adalah Happy Times yang berhubungan dengan cinta.

Setiap orang juga pasti pernah merasakan cinta.

Walau sampe sekarang gue belon pernah ngerasaini yang namanya true love from the both side. Tapi gue sangat meningmati saat2 gue lagi "ngejer" seseorang. Sampe sekarang juga gue masih kejer-kejeran dan belon pernah dapet. Seolah-olah tiap orang yang gue kejer selalu bilang "Catch me... but you never can." huh.hu.hu.

Sampe sekarang yang gue rasa, enak banget dan nyenengin banget kalo lagi ngejer someone, dan dianya ada respon. Dengan begitu gue selalu merasa dinamis. Gue terus berpikir dan berkreasi, gimana caranya supaya dia berhenti berlari dan akhir berjalan bareng sama gue.
Yah.. itu adalah salah satu happy time yang gue kenang.


----
Kemaren gue nonton "Happy Times". Sebuah karya Zhang Yimau yang drama naturalis banget tapi alur ceritanya berkembang dengan baik. Ceritanya touching banget dengan ending yang bikin sesak sebenernya.

Seorang bujangan tua yang selalu mencari cinta dan seorang gadis buta yang juga mengharapkan cinta keluarga. Tapi siapa yang mau mencintai mereka?

Dengan segala cara yang berbasic dengan kebohongan, si bujangan menemukan cintanya. Sebenernya bujangan ini baik, tapi untuk menjamin cintanya diterima terpaksa dia berbohong sebagai general maneger hotel besar. Sampai satu titip tertentu semua berjalan sesuai rencana.

Tapi inti cerita sebenernya bukan pada proses bohong itu sendiri. Tapi pada ketulusan hati para tokoh.

Gadis buta adalah anak tiri sang pacar gendut si bujangan. Demi mendapatkan cintanya, si bujangan mencoba memenuhi permintaan sang pacar, supaya mempekerjakan anak tirinya di hotel sang GM. Apa mau dielak, terpaksa permintaan dipenuhi. Walaupun si bujangan tahu kalo dia sebenernya gak punya apa2, apalagi hotel mewah...!!

Cerita berkembang pada bagaimana usaha si bujangan untuk memberi pekerjaan buat gadis buta tadi. Dengan segala cara, maka acara berbohong pun makin berkembang. Tapi semua dilakukan dengan tulus, dengan harapan di gadis buta tidak tahu, karena memang dia buta..!!

Pada kahir cerita, kebohongan si bujangan diketahui sang pacar yang gendut, dan berkahir dengan patah hati si bujangan. Pada akhirnya dia menulis sebuah surat yang berisi ketulusan hatinya untuk si gadis buta dan memberi semangat pada si gadis. Si bujangan, karena sedang patah hati, tertabrak truk dan koma sebelum sempat membacakan suratnya buat si gadis buta.

Pada saat yang bersamaan, si gadis buta pergi meninggalkan rumah si bujangan dengan maksud supaya tidak menjadi beban hidup si bujangan. Ternyata sejak awal si gadis sudah mengetahui tindakan si bujangan. Dan dia menyadari ketulusan si bujangan adalah untuk menyenangkan hatinya.

Memang si bujangan seolah2 memberi pekerjaan pada gadis buta, dan memberinya uang. Tapi semua itu adalah rekayasa dan itu sudah diketahui si gadis. Tapi dia juga tahu bahwa semua pihak yang terlibat rekayasa itu sangat senang dan si gadis pun senang. Hanya saja memang sudah waktunya bagi dia untuk pergi dan meninggalkan kesenangan itu.

Pada pesannya, di rekaman kaset, si gadis buta mengatakan terima kasih untuk semua kebaikan orang yang sudah membuatnya merasa senang. Dan masa2 itu ada sebuah happy time dalam hidupnya yang tidak akan dia lupakan.

Happy time mungkin tidak datang setiap saat, tapi happy time itu akan selalu ada dan mungkin berbeda2. Dan sering kali happy time itu akan menjadi spirit hidup kita pada saat itu atau pada saat selanjutnya..

Si bujangan pernah mendapat happy time ketika sedang mengejar sang pacar juga ketika sedang merekayasa buat si gadis buta. Si gadis buta juga pernah merasakan happy time ketika seolah2 bekerja bagi si bujangan.

Tapi masa itu memang harus berhenti sesaat.. mereka harus memulai jalan baru masing2 dan mereka tahu, entah kapan happy time itu akan mereka alami lagi. Tapi happy time sebelumnya menjadi semangat bagi mereka.
When was your happy time..?

Wednesday, June 02, 2004

They Always There

Best friends are like stars.
You couldn't always see them, but they always there.

Exist

Today, I search for the person that’s right for me again.
A person that will like me for who I am.
A person that will like me even if I can’t make her dream come true.

But…
Does a person like that exist ?
It would be nice if that person exists.
Will that person really like me and only me ?
It would be nice if it were true.
Will that person really ask nothing of me ?

If not…
If that person can’t like me for who I am,
Then that person isn’t for me.

Really ?
Does a person really exist ?
Then where ?
Probably very close.
I’m sure the person I can like
is in a place not far away…

But..
…if that person doesn’t like me, what should I do ?
People’s hearts are easy to change,
but, there are some which you can’t change.

Tuesday, June 01, 2004

Butterfly Effect

Kemaren nonton 2 film. Di VCD nonton "13 Going On 30" nya Jennifer Garner. Trus di Semanggi 21 nonton "Butterfly Effect" nya Ashton Kutcher. Hey..ternyata lagi banyak nih film2 tipe ginian. Sebelonnya ada "Gothika", tapi gue belon nonton, cuma baca referensi, katanya ya tipikal film2 ginian. Semacam mimpi2an yang jadi kenyataan tapi lebih cenderung ke tipe film time travel. Tapi gak pake alat, time travelnya pake pikiran.

Di BE, ketika si tokoh ada di waktu tertentu dan merubah situasinya waktu lampau, maka ada aja hal lain yang terjadi di present timenya yang nggak sesuai harapan. Semuanya berkaitan dengan orang2 yang dia cintai. Makanya tiap kali pula dia pergi lagi ke past time-nya, sampe akhirnya dia harus milih mana yang terbaik. Dan pilihannya adalah melepas orang yang dia cintai - teman perempuan masa kecilnya - baru semuanya berjalan normal.

Di 13GO30, remaja 13 taon mau langsung jadi 30. Kalo di sini lebih semacam mimpi panjang. Dia mengalami masa umur 30, tanpa tau proses hidupnya dari 13. Awalnya sih seneng, tapi ternyata sikapnya waktu umur 13, mempengaruhi cintanya di umur 30. Dia menyesal akan hal itu. Makanya ketika sadar dari "mimpinya", dia merubah sikapnya dan keputusannya. Alhasil dia mendapatkan cintanya di waktu umur 30 yang sebenernya.

Yah.. secara umum bisa dibilang merubah situasi masa lalu untuk lebih baik di masa depan, ketika kita tau ternyata masa depan or masa sekarang ini nggak sesuai harapan kita.

Emm.. enak juga ya kalo bisa gitu, apa yang gue gak suka bisa gue ganti kapan aja gue mau. But that's all wrong folks.!! Sebagai sebuah film emang kesannya menghibur banget. Tapi cukup sampe di situ aja..!! That's just a movie.. just a man imagination.. or maybe our imagination too..

Cuma aja, hari2 gue terakhir ini banyak yang gue alami persis kaya di film itu. Paling nggak dalam hal cinta-mencintai. Bisa dibilang cinta gue salah timing melulu. Kalo udah gitu kita kan pengennya bisa balik lagi ke waktu sebelonnya buat rubah situasi yang menurut kita salah.

Iya.. gue pengen banget bisa terjadi. Gue bisa balik lagi ke beberapa bulan ke belakang dan set time lagi, supaya semuanya bisa happy ending buat gue.

Buat gue..?!!! Iya buat gue...!! doang kan..? Lah orang lain gimana?

Butterfly Effect merupakan teori kekacauan (chaos theory), di mana menurut legenda, kalo ada kupu2 or sekelompok kupu terbang maka gelombang kepakan sayapnya bisa menimbulkan badai di belahan dunia lain.

Dari legenda ini lah film BE dibuat. Dan emang bener, apa yang dilakukan si tokoh waktu mencoba merubah keadaan, maka efeknya adalah kekacauan di pihak lain.

Tapi endingnya cukup positif. Di mana pada akhirnya memang kita harus memilih. Dan ketika pilihan itu adil, maka semua pihak bisa merasa baik. Walaupun pilihan itu kadang menyakitkan.

Cinta adalah antara pilihan dan ketentuan. Kita harus memilih tapi pada saat yang bersamaan, cinta itu sudah ditentukan. Karena kita memilih.. karena dia memilih.. karena mereka memilih.. Bukan dipaksakan atau terpaksa.

Tuhan sudah menentukan tapi Dia memberikan kebebasan pada kita untuk memilih. Dalam artian, alur hidup kita sudah ditentukan, dan kita harus bisa memilihnya dengan benar.

Mungkin memang ini bukan saat buat gue merasakan cinta sejati. Karena memang gue belon memilih dengan tepat apa yang sudah ditentuin buat gue. Tapi gue tetep percaya.. segala sesuatu ada waktunya dan akan indah pada waktunya.

Eh.. tapi gue kayanya masih merasa kalo hal2 itu masih bisa berubah. He.he.he. mungkin bukan berubah karena gue time travel. Tapi mungkin aja dalam proses ke depan, emang bisa berubah. Apa yang gue harapkan sekarang, jadi kenyataan dalam tahun2 kedepan..

Who knows..??