Friday, March 30, 2007

21 Juta

DPR minta dibeliin laptop yang seharga 21 juta!! Bodoh.!! Demikianlah kalo otak, hati nurani dan fakta udah gak sinkron.

Mahasiswa paling pinter yang dapet beasiswa aja kalo emang perlu laptop, beli pake kocek sendiri. Walo pun secara ekonomi si mahasiswa pas-pasan. Tapi demi pendidikan (yang didapet gratis pula), dia pasti akan cari cara untuk beli laptop. Kalo perlu seken, dan dengan spec secukupnya.

DPR..?!! Udah notabene orang kaya (dari sononya), digaji negara gede, dapet fasilitas moral lainnya…. masih minta pula dari negara untuk laptop yang semesti bisa mereka beli pake kocek sendiri.

Man.. kalo lo mo beli laptop yang pake berlian seharga 100 juta, lo juga gak bakal kehabisan duit. Secara itupun duit korupsi kan..?? (asas duga pra-bersalah). Lagian laptop 21 juta.. pake dipake buat edit film ‘n animasi 3D..?!!

Bukannya underestimate… tapi seperlu-perlunya buat tugas ke-DPR-an, ya paling top juga buat ngetik dan baca proposal setebel 500 halaman kan.? Lebih top dikit, buat download pdf 50MB-an. Ya.lebih top lagi untuk preview hasil renderan 3D lah…

Total untuk fungsi itu, laptop 10 juta juga udah bergengsi.

Hmm… sumpeh, gak abis pikir gue. DPR selalu ada aja kepentingan yang gak penting. Sementara negara belon tambah bener. Coba aja, selama masa jabatan yang 5 taon itu… 3 taon aja mereka tobat dan berbuat baik dan bener…

Paling mereka bakalan punya catatan kerja yang cukup untuk dibanggakan generasi penerus.

Kecuali kalo si mahasiswa pinter tadi jadi anggota DPR dan ternyata punya moral yang ancur juga.!!

Wednesday, March 14, 2007

Sendiri

Dalam hitungan menit dia berlalu sudah. Tinggal jalan setapak yang harus ditelusuri. Sesekali ditemani bunyi-bunyian alam - kentut juga bunyi-bunyian alam toh – yang menjauh. Hanya terpaan angin malam yang terasa dekat, bahkan berusaha menempel di kulit.

Sendiri…

Ujung jalan setapak bukan berarti ujung kesenyapan. Tidak ada keramaian di sana. Yang ada hanyalah sebuah bangunan tua yang masih terlihat tegar diantara gedung-gedung modern yang muktahir.

Sendiri…

Sekejab kesunyian berpindah ke lorong-lorong kusam bangunan tua itu. Kembali menelusuri koridor sepi dari satu lantai ke lantai lainnya. Sesekali ditemani bunyi derit pintu atau jendela tua yang diterpa angin. Dan entah kenapa angin itu terus beusaha hinggap di kulit, tapi tak pernah bisa.

Sendiri…

Ujung lorong bukan berarti ujung kesenyapan. Tidak ada keramaian di sana. Yang ada hanyalah sebuah pintu tua yang seakan-akan meminta untuk dibuka. Entah untuk apa, padahal mungkin sama saja. Atau bahkan semakin senyap di sana.

Sendiri…

Ada keraguan dan penasaran terhadap apa yang ada di balik pintu. Walaupun kemungkinan bisa saja lain. Ada keramian di sana. Tapi ragu… Bagaimana jika sama, sunyi dan senyap. Akankah perjalanan ini terus sama? Ditemani sunyi? Jika beruntung semilir angin turut menemani.

Sendiri…

Ternyata kaki ini lebih cepat dari pada keputusan otak. Otak hanya dipaksa sepakat untuk berbalik arah. Berbalik mencari jalan lain, ataupun celah sekalipun, asalkan keramaian ada di sana dan jelas untuk dihampiri. Tidak seperti pintu yang tertutup, yang hanya menyimpan keraguan.

Sendiri…

Langkah sudah semakin jauh. Meninggalkan pintu tertutup. Yang tidak pernah diketahui apa yang ada di baliknya. Sudah terlambat untuk kembali. Dan hanya berharap bisa menemukannya lagi… untuk dibuka… Apapun resikonya. Karena toh, sampai sekarang keramaian tidak pernah ditemukan dan tetap…

Sendiri…

Monday, March 12, 2007

Kangen

Tiba-tiba aja muncul perasaan kangen…
Entah pada siapa or pada apa…
Pengennya hal itu terjadi…
Tapi karena gak tau apa…
Ya cuma bisa simulasi aja…

Sepertinya menyenangkan kalo bisa ketemu dia,
ngobrol bareng, jalan bareng…
em.. std-nya nonton bareng juga asik kali ya…

Sepertinya enak juga kalo bisa ada di daerah tinggi,
yang sejuk… kebun teh is still the best location.
Jalan sendiri keliling kebun teh juga ok-ok aja.

Sepertinya exciting juga kalo bisa ke Jogja or Bali barangkali,
naik bis or kereta api…
Lewatin kota yang satu ke kota lain,
itu pengalaman yang gak terlupakan… kaya dulu..

Em.. kangen apa lagi ya.?

“Kangen aku pada dirimu,
tiada akan dapat ku obati
tanpa ku belai rambutmu
kucium pipimu dan..
kunikmati senyum di wajahmu…”
-- Maliq & D'essentials

Friday, March 02, 2007

Love is Problem

Kemaren ketemu lagi sama orang yang katanya sedang punya masalah. Cerita punya cerita – entah kenapa orang ini bisa terbuka – diketahui bahwa masalahnya sebenarnya umum. Masalah yang ternyata hampir dialami semua orang. Tapi masalah umum ini serimg kali berakibat fatal, kalo kita tidak bisa mengendalikan diri.

Kalo mau dihitung-hitung, tidak banyak orang yang mengalami masalah, katakanlah sebagai korban perang, kehilangan keluarga karena bencana, terlibat skandal politik, skandal seks, dsb-dsb. Ini kalo dipersentasiin dengan jumlah penduduk bumi. Dan dalam konteks tidak semua orang akan mengalami masalah tersebut, walaupun masalah tersebut termasuk sangat berat dan complicated.

Keluarga, teman, pacar dan uang, rasa-rasanya ke empat hal ini yang hampir dialami semuara orang. Dan cinta menjadi dasar timbulnya masalah ini. Orang yang tidak mempunyai ambisi cinta, mungkin tidak menganggap hal tersebut adalah masalah.

Sayang terhadap keluarga atau disayang keluarga, kerap menjadi masalah kalo kodisinya terbalik. Tidak lagi disayang, tidak lagi menyayangi, atau sesuatu berubah yang menyebabkan kondisi jadi gak enak ditengah-tengah keluarga. Yang kadang kita nggak tahu apa masalahnya, tapi yang kita tahu, sekarang ini sudah lain kondisinya. Seringkali ini jadi masalah yang benar-benar mengganggu dan menyulitkan. Apalagi jika keputusan harus diambil.

Terhadap teman juga kerap muncul masalah yang membuat suasana jadi tidak enak. Kalo satu case terjadi dan mungkin tidak saling ketemu lagi, bisa dibilang situasi jadi netral. Tapi jika memang harus bersama dalam satu lingkungan, suasana tentu jadi serba salah. Nggak jarang, hal seperti ini mengganggu juga dan kadang bikin stres. Terlebih lagi bungungan dengan teman yang sudah dilandasi rasa persabahatan (sayang).

Banyak orang yang dijumpai sering mengalami masalah dengan pacarnya yang berbuntut stres, trauma, dan gak jarang juga ada yang sampe berpikiran pendek – bunuh diri. Mencintai seorang bisa membuat kita menganggapnya lebih penting dari semuanya, bahkan lebih penting dari Tuhan. Bisa kebayang dong, kalo satu kali terjadi konflik, mungkin yang lagi trend, selingkuh atau dicampakkan. Mungkin benar kata sebuah lagu, “to much love will kill you..”

Uang menjadi masalah lain yang kerap timbul pada setiap orang. Entah itu gak punya uang, atau banyak utang, atau bahkan kebanyakan uang juga bikin masalah. Cinta uang, bisa menyebabkan kondisi lebih fatal.

Cinta tidak pernah salah, karena cinta itu murni diberikan dari Tuhan. Dan kerena Tuhan adalah Cinta (Kasih) itu sendiri. Manusia yang memperlakukan cinta sebagai ke-egois-an yang kerap menyebabkan masalah yang dihubungkan dengan cinta. Sebetulnya, kita harus memiliki cinta. Selama dalam kadar yang benar seperti yang dikehendaki Tuhan, maka cinta itu indah, dan tetap indah, walaupun cinta pernah menyakitkan.

Seperti kata lagu lain..
“let it be love..”