Friday, December 31, 2004

Last Day 2004

Bener2 gak kerasa kalo hari ini udah hari terakhir taon 2004... *klise mode : on*
Kayanya toan lalu ngomong gitu juga deh?!!
Gleggkkk....

Tapi mungkin taon ini banyak dari kita yang ngerasa kurang smooth melewati taon 2004 ini. Gimana enggak?! Dalam 3 bulan terakhir ini banyak kejadian2 yang bikin gak enak. Selain gue sendiri juga udah merasa gak damai mo ngelewatin taon ini.

Ke-nggak-damai-an gue sih gak ada hubungannya sama kejadian yang menimpa negri ini. Tapi kejadian2 itu overall menambah ke-nggak-damai-an gue kayanya. Secara pribadi gue jadi banyak perenungan tentang apa yang sudah gue perbuat sepanjang taon ini.

Ternyata banyak gak on target. Emang sih ada beberapa hal yang membuat kondisi gue saat ini lebih berkembang. Paling nggak kalo gue liat dari sisi internal gue.

Gue punya komunitas yang baik, gue punya pengalaman2 baru yang bikin nambah wawasan, gue juga dalam beberapa hal bisa jadi "alat" yang orang lain butuhkan.

Tapi terlepas dari semua itu, gue gak tau sih apa yang realnya sedang gue rasa di akhir taon ini. Kalo mo ditilik secara umum... semuanya kayanya biasa aja. Dan untuk kedepannya juga gue blon tau plan apa yang mo gue rencanain.

Cuma satu yang pasti, gue pengen banget bisa jadi "alat" buat orang banyak.
Happy New Year Folks...!! May the grace of the Lord be with us forever.!!

Tuesday, December 28, 2004

One of The World Greatest Disasters

Sepertinya disaster yang terjadi hari Minggu pagi yang lalu [26.12.04], bisa dikategorikan sebagai salah satu bencana alam terbesar di dunia. Gempa 9 SR yang terjadi di Samudra Hindia - sebelah baratnya Sumatera - menimbulkan gelombang Tsunami yang menghantam apa aja yang dilewatinya. Dan gak tanggung-tannggung gelombang besar itu terus bergarak jauh ke barat sampai ke Afrika Timur.... ck..ck..ck..


Bencana kali ini menimbulkan petaka bagi 10 negara. Indonesia, India dan Srilanka paling banyak memakan korban jiwa.




Bagi Indonesia sendiri, sepertinya ini ujian buat kita semua, sebagai bangsa Indonesia. Terlebih menjelang tutup tahun dan menyambut tahun baru. Pada umumnya orang akan merayakan tahun baru dengan sukacita. Tapi untuk tahun ini kayanya bakal berduka banget.

Semoga kita semua bisa instropeksi masing2. Dan tentunya harus lebih dekat lagi pada Tuhan. Pengaharap itu tetap ada, hanya tergantung pada bagaimana kita berharap dan pada siapa kita berharap. Tuhan tetap akan adil dan baik. Selama kita sebagai umatNya tetap setia dan taat.

Kembali ke soal disaster itu. Kalo mungkin ada yang udah nonton Deep Impact or The Day After Tomorrow, kira2 seperti itu lah gelombang laut yang menerjang daratan. Beberapa saksi mata mengklaim bahwa tinggi ombak bisa mencapai 4-10 meter... ck..ck..ck..

Overall, sebagian dari kita mungkin ada yang terkena dampak langsung. Mungkin ada keluarga yang menjadi korban di sana atau mungkin ada teman yang juga menjadi korban di sana. Tapi kita pun tidak bisa berbuat banyak. Emang sih udah cukup banyak dana yang terkumpul. Tapi kalo diliat2 lagi, dana itu tidak langsung bisa membantu mereka.

Dari liputan2 di TV kita hanya bisa melihat mereka pasrah dan bingung. Nggak banyak orang yang bisa turun tangan secara langsung untuk membantu mereka. Belon lagi di daerah yang sudah hancur rata dan susah untuk dijangkau. Siapa yang bisa ke sana. Kalo pun ada dana, seperti untuk sementara ini mereka hanya bisa menunggu dalam kebingungan dan kepasrahan yang gak jelas.

Mereka masih di sana. Menunggu sesuatu. Dan mungkin mereka menunggu hal2 yang nggak jelas.

Sama seperti kita di sini, hanya bisa melihat mereka dari TV dan kita pun menunggu. Kita menunggu untuk melihat apa yang mereka tunggu.

-----------
Gempa ini tercatat sebagai gempa terbesar ke-4 yang pernah dicatat dunia sejak 1899. Dan yang terdasyat sejak 1964. Demikian CNN.
Tsunami Asia menurut analisa yang ditulis di Wikipedia.

Friday, December 24, 2004

This Year Christmas

Wauhhh.... kayanya baru Natal kali ini gue merasa santai...

Emm, iya siy... taon ini gue gak terlibat di kepanitiaan atau isi acara. Paling cuma di VG aja. Yang kali ini cukup banyak jadwal tampil. Tapi kalo VG lumayan lah, gak terlalu sibuk. Cuma tinggal tunggu tanggal tampilnya aja.

Tapi kerasa juga sih kalo taon ini agak sepi. Plus ditambah lagi hari Natal kenanya hari Sabtu. Otamatis kesibukan persiapan Natal di gereja juga gak terlalu kerasa. Dalam artian, kalo Malam Natal taon ini ada acara penting, mereka pasti ada banyak persiapan dalam seminggu ini sebelon ngisi acara pas malam 24 Des.

Gue sendiri manfaatin "keluangan" ini dengan ikut beberapa natalan dari gereja or persekutuan lainnya. Bagus juga siy, nambah2 wawasan dan pengenalan ke gereja or persekutuan itu.

Yang berkesan, waktu gue ikut natalannya The Channel. Ini kayanya macam persekutuan kantoran, or persekutuan anak2 yang tadinya sekolah di luar negeri. Mereka ngebawain gaya mereka waktu mereka ikut persekutuan di LN sono. Jadinya bagi gue itu suasana yang lain baru. Taon depan mereka ada acara lagi, dalam rangka taon baru. Mereka adain tanggal 14 Jan 2005. Musti dateng niy...!!!

Yah.. paling nggak, taon ini gue bener2 bisa banyak waktu deh buat renungin natal. Walo pun sampe sekarang masih ada ganjelan... or perasaaan kali yee... untuk menutup taon ini dengan beban berat.

----------------
I hope she come tonight at this Christmas Eve.
..... and hope something change in her.

Iri Hati

"Elo pernah iri hati gak?"

"Nggak tuh," jawab gue.

"Emm... yang bener lo? Kok bisa?"

"Yah.. overall sih, gue gak pernah mikirin kalo gue musti iri hati or nggak"

"Emm... misalnya dalam karir gitu? Pernah gak ada perasaan, kok elo gak seberhasil temen elo, apalagi kalo ada yang lebih junior tapi dia lebih sukses dari elo"

"Nggak juga, gue gak pernah mikirin itu sih. Prinsip gue sih, yang namanya rejeki orang kan beda-beda. Kecuali kalo dia lebih sukses dari gue karena dia curang sama gue. Nah, itu baru gue pikirin."

"Ya, tapi kan setiap orang punya cita2. Dan kalo gue merasa, misalnya ada yang lebih dulu dari gue, padahal dia adalah junior gue, dan satu almamater, tapi kenyataannya dia lebih dulu sukses, gue kok ngerasa jadi gagal. Dan gue gak ada apa2nya dibanding orang lain."

"Setiap orang pasti punya kelebihan, ya gak? Dan kalo gue, akan lebih fokus ke kelebihan gue aja. Mungkin dalam satu hal gue "kalah", tapi gue juga yakin banyak orang lain tau kalo gue punya kelebihan lain, yang gak dipunyai "pesaing" gue itu. Iya kan? Jadi mustinya, kita bisa tetep yakin sama kemampuan kita, karena emang tiap2 kita punya kelebihan kan?"

"Cuma gue merasa tercemooh gitu loh. Kalo ketemu mereka2, mereka kesannya melihat gue gak berkembang.... ya, dari dulu gitu2 aja. Sementara mereka ada yang udah kerja di PT mana, kuliah S2 mana, dll. Tapi gue kok gitu2 aja."

"Kita gak tau lagi, selama kita berada di jalur yang bener, gue yakin Tuhan pasti bakal buka jalan."

"Emm.. iya sih.."

"Nah, itu aja patokan elo. Tuhan udah tentuin kok jalan hidup kita. Selama kita berusaha dan bener, pasti yang namanya keberhasilan itu ada. Walaupun arti keberhasilan itu relatif. Tapi gue yakin dalam arti yang relatif itu, kepuasan dan kebahagian tetep ada."

"Emm... iya, gue sih udah tau itu. Tapi ini kayanya emang penyakit kali ya?"

"Mungkin kita musti belajar, jangan ngukur keberhasilan dari kemakmuran jasmani. Tuhan psati akan kasih ending yang membahagiakan buat semua orang. Selama orang itu tetep ada di jalur Tuhan."

"....."

"Iya, ngapain sih kita stress in diri mikirin kaya gituan. Yang penting kan tetep berusaha, dan fokus pada kelebihan kita, gali kelebihan kita dan dalam jalurnya Tuhan."

"Iya... bener juga. Gue mustinya bisa fokus sama kelebihan gue. Tapi semala ini, kalo ketemu sama mereka2, ya itu... kesannya gue kok gak ada apa2nya... dan kesannya gagal mulu."

"Gak, tentu juga lah... kita kan hidup dalam banyak kaitan dengan orang2. Satu orang mungkin liat kita "gak ada apa2nya", tapi kita kan masih punya banyak orang lain yang ngeliat kita dari sisi lain, sisi kelebihan kita."

Sambung gue lagi, "Lagian sebenernya juga banyak orang lain yang ternyata ada jauh di bawah kita, dan mungkin aja orang2 itu adalah temen kita juga. Point gue sih, kalo mo bicara keberhasilan, kalo elo bisa jadi ayah yang baik, dan punya keluarga yang harmonis, itu juga suatu keberhasilan yang luar biasa."

"Iya sih bener juga. Cuma, emang selama ini, gue gak bandingin ke situ. Ternyata ada juga temen2 gue yang punya kesulitan dalam keluarganya. Ada yang mo punya anak aja susah. Mereka harus cek dokter ke sini, ke situ. Pake obat ini, itu. Terapi ini, itu.... Iya bener sih apa kata elo. Tapi kembali, mungkin ini satu penyakit aja."

--------------
Dialog sama temen gue. Gak persis gitu sih kalimatnya. Tapi pokok pembicaraannya bener seperti itu.

There are some easy ways to be a big man....
But to be a great man....
You need some perspectives viewing.

Wednesday, December 22, 2004

What?!!

Lah... mo nulis apa yak..?
Ada yang punya ide?
or new experience to tell?
dunno....
...??

Monday, December 13, 2004

Santa Clause is Comming to Town

Tadi sempet ada pembicaraan di milis gue. Tentang Sinterklas yang sekarang ini pamornya kok makin turun ya. Dan sejauh ini pada berpendapat bahwa, kalo bicara di lingkungan gereja, maka banyak anak2 yang lebih fokus pada tokoh Sinterklas ini, daripada tokoh sebenernya yang musti mereka fokus dan percaya, yaitu Yesus. Dan secara komersil, banyak pebisnis hiburan yang merasa bahwa Sinterklas udah gak jamannya lagi. Dan mereka menggantikan atau mengkombinasikan tokoh ini dengan hal2 lain yang mungkin lebih "funky" or yang lebih semarak.

Dari pembicaraan itu, berikut respon gue yang gue tulis ke mereka. NOTE : gue taro di blog supaya tulisan gue ini gak ilang. hehehe.

----------------
Sebenernya sama sekali gak ada yg salah sama Sinterklas [a.k.a. Santa Clause, a.k.a. St.Nicholas]. Gue gak yakin persis tentang asal usul Sinterklas. Tapi kalo gak salah kurang lebih sama kaya asal usul 'hari valentine'. Intinya, Sinterklas itu membagi kasih juga, dalam hal ini di hari Natal berupa kado [valentine pake kartu].

Yang jelas2 salah adalah orang2 "duniawi". Dengan pengaruh Iblis [gue yakin soal ini], para pelaku bisnis diarahkan utk memanfaat Sinterklas untuk jadi daya tarik orang2 dateng ke tempat hiburan, pasar malam, mall, dsj, pada musim Natal. Dan gak jarang juga pada akhirnya banyak gereja yg pake Sinterklas utk memancing anak2 SM dateng ke gereja.

Kalo gereja menempatkan Sinterklas dengan benar, gue rasa gak ada salahnya kalo pas natalan ada Sinterklas di gereja. Ini kan sama kaya, kalo natal di gereja ada malaikat, gembala, orang majus, dan bahkan domba2 !

Justru gue terpikir bagaimana mengembalikan citra Sinterklas itu sebagai tokoh yg sebenarnya. Bukan tokoh peramai tempat hiburan or mall. Karena memang bukan itu jiwanya Sinterklas. Jiwanya adalah pembagi kasih - khususnya ke anak2. So, tipikal kan sama Yesus.

Kalo gak salah, tokoh sinterklas punya nama asli St.Nicholas. Dan menurut catatan legenda nya Katolik dan orang2 Eropa yg Ortodok, St.Nicholas adalah santo yg melayani anak2, kaum lemah, para napi, org2 pelabuhan, dan masyarakat golongan bawah lainnya. Dengan cara mengumpulkan dana dan kemudian dibagikan pada hari Natal kepada mereka yg membutuhkan.

Tokoh Sinterklas akhirnya menjadi legenda di beberapa negara Eropa bahkan Afrika. Dan sebenernya tidak ada 'asisten' Sinterklas yg biasa kita panggil "Pit Hitam". Pit Hitam justru julukan lain buat Sinterklas yg dipake oleh orang2 Moroko, yaitu "Black Peter". Dan tentunya Black Peter punya misi yg sama seperti Sinterklas putih lainnya.

Jadi menurut gue, Sinterklas "original" tidak pernah bermaksud merebut perhatian orang dari Yesus. Justru misi waktu itu mungkin sama kaya Mother Teresa sekarang ini. dan itu berarti St.Nicholas punya pemahaman yg baik tentang menjadi pelayan Tuhan (pada masanya). Kalo hal ini bisa kita kembalikan, bukankah itu hal yg positif?

Memang Sinterklas bagi2 hadiah. Tapi inget, sebenernya dia bagi hadiah utk orang yng membutuhkan. Dan juga membagikan kecerian, karena ketika "santa clause is comming to town" dia datang dengan ceria dan ketawa sukacita. Dan dampaknya adalah, orang2 yg merasa susah ketika itu bisa jadi terhibur.

Makanya kemaren sempet terlintas buat bikin acara foto bareng Sinterklas dan rusa yg ada di Methodist. Dan kita buka counter beli kupon foto. Yang mana dananya dikumpulin untuk dibagikan sebagai hadiah kepada orang lain, misalnya anak jalanan, anak yatim-piatu, dsb. Di situ kita bisa mengajar anak2 sekolah minggu, bahwa ketika natal (& sbg org mampu), janganlah menanti2kan hadiah dari Sinterklas or guru sekolah minggu tapi mulai sekarang justru harus memberi pada yang kurang.

Karena itulah misi utama St.Nicholas... yg gue yakin dia melihat dari misi Yesus lahir ke dunia.... untuk memberi (kasih).

-----------------
PS.
Polar Express, film Natal yg mencoba mengembalikan pamor Sinterklas. Tapi setelah ditonton dengan seksama, ternyata tokoh Sinterklas gak di ekspose banget dan soal hadiah jg gak diekspose. Walaupun penonton "dipaksa" percaya bahwa di North Pole ada pabrik hadiah.

Tapi justru konflik dan masalah yg ada di kereta api "Polar Express" yg jadi inti utama cerita. Cerita yg merubah seorang anak yg pesimis jadi optimis, anak yg gak percaya, jadi percaya. Hanya sayangnya, kembali secara komersil, penonton "dipaksa" untuk percaya pada Sinterklas.

Tuesday, December 07, 2004

Unpeacefull

Emm.... Seperti yang pernah gue tulis di sini. Akhir taon ini mungkin akan gue lalui dengan beban berat. Gejala2 ini seperti makin banyak muncul. Banyak hal yang harus gue pertimbangkan untuk langkah2 gue. Gue cuma merasa kok untuk melakukan sesuatu itu gue harus pikirin banyak pertimbangan? Padahal yang bakal gue jalanin itu adalah hal2 biasa yang gue jalanin juga.

Banyak hal yang gue jalanin jadi berasa gak damai. Gue gak tau, metabolisme apa yang salah. Apa mungkin karena gue terlalu banyak terkait dengan orang2? Terlalu banyak terkait dengan janji2? Eh, tapi soal janji.... sampe sekarang gue blon pernah melanggar janji yang emang-emang penting. Kecuali satu. Itu pun kembali harus gue harus ambil keputusan dengan berat. Sebenernya yang bikin berat bukan janjinya, tapi apa yang bakal terjadi kalo gue batalin janji. Dan seblonnya gue udah tau it will happened. Tapi gimana pun juga gue harus ambil keputusan.

Satu hal yang pasti, sikap gue gak jadi aneh kok. Biasa aja. Karena paling gak gue tau, setiap kali gue ambil keputusan, itu gak semata-mata karena gue memilih apa yang menyenangkan gue. Tapi memilih, apa yang harus gue pilih.
Sometimes, pilihan itu membuat orang lain berpikiran negatif. Tapi gue rasa gak masalah kalo mo saling ngerti dan open, plus in the line of positif thinking.

The Cake

There was my b'day at last 4 December 2004. That time was my impress b'day celebration. I thought, it has been long long time for me that I didn't have b'day celebration.

Thanks God for the friends. They are so encourage people. The new one friends. But it doesn't mean, the others old one is not like that. Or because I just feel it right know?

We just begun this friendship for few months. But the relationship is very tight. At least for something that has just begun in few months.

The night before Jenny called me, that they will have something suprised for me. I said what?! What will they done was make me thinking all night long. But I didn't think about the "suprise thing". I was thinking about why they want to did that? Did something to their new friends?

For the simple reason, it just because we have a good relationship. A friendship of caring each other, to growing together in God, to encourage each other and of cource to mencela each other... huehuehue.

Well done friends. Thank you for everything. Thanks for all of you.!!

Tomorrow maybe will be a usual days. But at least, I have a day that was very impressing, touching and couraging. [bener gak nih tulisannya?]

=======
The suprise thing was a b'day cake made by Jenny and Dewi. And Dewi said that was Jenny's idea. It was a nice beautiful sweety cake with suprise balloon inside. The balloon was to make me shock when I slice the cake. But, It was a poor balloon... It didn't blow up.. hahahaha....

Nice try guys... but It didn't work... hehehe. But for me, it was not about the suprise thing, but for the considerate. So, It still a great worked and a great preparation dude..!!

For Jenny : Thanks for your deeply considerate to my day. As a foreigner, you are really impress me.