Kalo Kosasih, sejuah ini juga jarang ngobrol. Tapi karena dia cukup sering ke gereja gue, jadi kesanya udah gak asing. Sementara Dewi, dari beberapa waktu lalu sih udah tau juga. Soalnya dia juga temen deketnya Karmila, Poli, dkk. Tapi baru belakangan ini bisa ada interaksi sama dia.
Tentang si Lause ini, mungkin bagi gue agak unik, or justru gue impress sama progress temenan ini. Yang pasti dia itu asli dari China dan ke Indo dalam rangka jadi guru, ngajar Bahasa Mandarin di salah satu yayasan yang ada di Jakarta. Praktis dia gak bisa ngomong Indo dong, tapi untungnya bisa Inggris.
Awalnya gue bisa ngobrol sama dia, karena gue tanya sama Dewi [yang juga adalah murid lause ini], kenapa kok si lause bisa ceria gitu sih di tengah2 lingkungan dan budaya yang beda. Itu yang bikin gue heran dan minta Dewi tanyain ke lause pake Mandarin, ya istilahnya si Dewi jadi penterjemahlah. Tapi Dewi malah suruh gue tanya langsung... lah, gimana bisa, gue bilang. Dia bisa Inggris kok, kata Dewi.
Ya, dengan Inggris gue yang pas2an [dan ternyata si lause juga pas2an,hehehe], maka terjadilah dialog antara gue sama lause. Awalnya ngobrol udah cukup banyak hal yang kita obrolin, padahal baru kenal dan beda bahasa. Tapi lucunya banyak hal yang nyambung juga. Berikutnya sempet berlanjut via e-mail. Responnya yang positif dan terbuka, bikin gue juga bisa pe-de untuk ngobrol2 sama dia.
Padahal sebelonnya gue gak pernah se pe-de ini kalo ngomong sama orang lain, apalagi orang asing yang beda bahasa. Takut gak nyambung dan salah persepsi kan repot dan mungkin bisa nge-be-te-in lawan bicara. Tapi di pertemuan2 berikutnya ternyata bisa ngobrol lancar, kembali, tetep pake Bhs.Inggris yang pas2an plus bahasa tangan yang meliuk kesana kemari.
Kamaren [3/10], di HUT celebrationnya Karmila, gue sama dia ngobrol banyak lagi. Ngobrol soal kota asalnya, soal pembangunan di China, soal alasan dia dateng dan ngajar di Indo, dll. Sejauh ini, dia cukup interest bagi gue. At least gue merasa ada pengalaman baru. Bisa kenal secara langsung sama orang asing dan bisa tetep berlanjut di kemudian hari. Maksudnya, karena dia akan cukup lama di Indo, dan udan cukup "terikat" sama komunitas gue... ya, mungkin ke depannya dia kan bakal terus main bareng sama komunitas gue.
Selama ini, gue juga lupa persisnya, kalo pun ada kenal sama orang asing, itu mungkin karena dia lagi berkunjung or belibur ke Indo, dan hanya sekedar dikenalin sama temen Indonya. Ya ada juga sih ngobrol2, tapi gak pernah lama, dan akhirnya emang gak pernah berlanjut.
Overall, kembali gue nulis ini paling nggak untuk sekedar inget gue tentang temen2 yang ada. Supaya kemudian hari gue punya catatan yang bisa ingetin gue tentang mereka.
================
Yeterday she shown her new earings to me...
with her cheerful smiling face...
0 comments:
Post a Comment