Tuesday, November 17, 2009

Rundown Wedding Day

Pernikahan selalu merepotkan.? Sepertinya demikian. Gue udah banyak terlibat di acara pernikahan, baik itu temen or client. Some, gue ikut temen yang jadi WO, dan seringnya jadi videographer. Jadi, bisa dibilang gw udah hapal mentok sama kerepotan sebuah acara wedding.


Pernikahan memang udah "dipatok" sebagai acara penting bagi keluarga yang merayakan. Dan sebegitu pentingnya, acara itu harus berjalan baik dan tanpa cacat. Dan juga gak sedikit yang mewajibkan kalo di acara pernikahan itu "jangan sampe bikin malu". Bahkan walopun undangannya adalah sohib kental, tetep aja yang punya hajatan gak mau kalo acaranya memalukan, baik dari schedule sampe makanan.. semua harus sempurna.


Barangkali berakar dari "jangan sampe bikin malu" ini-lah, maka persiapan acara pernikahan itu harus merepotan. Emm.. dan biasanya di hari-H juga tambah repot sih.


Kalo perah liat rundown acara yang disusun tim WO atau panitia, maka listnya gak kalah banyak sama acara kenegaraan. Semua list dan jadwal sangat spesifik dan detail. Bagi yang gak biasa baca hal kompleks, maka rundown wedding pasti bikin sakit kepala. Yang artinya bikin tambah repot lagi.


Tapi ya demi sebuah kebahagian yang dibalut rasa kehormatan keluarga, maka pernikahan itu harus repot.


Pernah liat rundown acara pernikahan? Kurang lebih seperti ini :

1. Nama-nama panitia (& no teleponnya)
2. Nama-nama keluarga inti
3. Nama-nama keluarga besar dan urutannya
4. Nama-nama vendor (& no teleponnya)
5. List perlengkapan pakaian pengantin (bunga, cincin, sarung tangan, tisue, dll)
6. List perlengkapaan untuk acara penjemputan (bunga, angpao, barang-barang seserahan, dll)
7. Urutan saudara yang ikut teh phai
8. Konsumsi makan siang (untuk siapa aja dan berapa banyak)
9. List barang-barang acara pemberkatan (banyak dan gak boleh lost 1 pun, even itu pen)
10. List barang-barang acara resepsi (jangan ditanya banyaknya..)
11. Urutan foto-foto keluarga
12. Urutan foto-foto kerabat
13. List menu makanan
14. Schedule kapan pengantin harus begini, harus begitu
15. Schedulu prosesi dari pintu masuk sampe salam-salaman di pelaminan
16. Dan sepertinya masih banyak lagi deh.. :D


Intinya, pernikahan itu harus merepotkan. Nggak heran, kalo banyak pasangan yang suka stress menjelang dan di hari pernikahannya. Sepertinya karena tuntutan kesempurnaan itulah yang membuat mereka demikian.


Sampe sekarang, gue sih belum nemuin, pasasangan yang "asal-asalan" or yang mengaku santai banget. Umumnya pasti pada bilang, "aduh..stress nih". Ya.. ironis memang, hari bahagia harus dilalui bersama dengan ketegangan sepanjangan hari.


Tapi bagi gue, kalo ada client video wedding yang "asal-asalan", jengah juga kali ya. :D


Dan suatu kali nanti, mungkin gue juga harus mengalami kerepotan-kerepotan ini.

Hmm.. jadi pengen tau, gimana ya kalo acara pernikahan itu dibuat yang sesimple mungkin, dan sama sekali gak direpotin dengan protokoler-protokoler "kenegaraan" itu.

Thursday, November 12, 2009

Hujan, Panas, Mati Lampu, Nyala Lampu

Some people begini (sering juga adalah orang yang sama) :

Hujan :
"aduh.. hujan nih.. jemuran kapan kering dong.."
"wah pasti jalanan pada macet"
"yah.. banjir lagi deh"
"kupret..mobil gw kan baru dicuci"

Panas :
"gile panas bener, kacau nih cuaca"
"gak mau ke sana ah.. lagi panas gini.."
"padahal udah pake a.c. nih.. panasnya tetep aja kerasa"
"aduh.. badan jadi lenget2 mulu nih.. mandi lagi deh"

Mati lampu :
"mana bisa kerja nih, kalo mati lampu mulu"
"gak bisa tidur gw, gara2 mati lampu.. pabas coy"
"PLN gila nih.. kalo gini terus bisa rugi nih perusahaan"

Nyala lampu :
"waduh.. boros listrik nih"
"ayo dukung go green.. hemat energi"
"gila nih tagihan PLN, pasti meteran gw dicatut nih"
--
come on man.. apa sih mau lo??

Thursday, October 22, 2009

the wind of the tea barn



klik untuk perbesar gambar

Mount Halimun

Udah lama gue pengen tau, daerah Gunung Halimun itu kaya apa sih? Dan akhirnya baru taon ini dan bulan ini kesampean juga menapakkan kaki di sana.

Overall ini juga gak sengaja diplan. Rencananya mau pergi sama temen gue, bawa mobilnya sendiri, tapi karena rutenya off-road banget, gak memungkinkan untuk mobilnya.

Tapi gue ditawarin untuk ikut satu tim lain (some is temen yang gue kenal juga) yang udah plan lebih dulu pake mobil sewaan. Ternyata karena ada 1 cowo yang batal, maka gue bisa mengantikan posisi yang batal itu. Sementara temen gue yang nawarin justru gak bisa ikutan, karena yang batal cowo, sementara temen gue ini cewe dan untuk cewe di tim ini udah full.

Hehehe.. sori yak... but thanks banget.

===

Kami 'take-off' Sabtu, 17 Okt, pagi jam 6.15-an. Pake Isuzu Elf yang bisa muat 12 orang. Perjalanan ke Halimun via Sukabumi bisa dibilang lancar. Dan sebelum memulai perjalanan 'sesungguhnya', kami lapor hadir dulu di Pos Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Setelah semua beres, kami dipersilahkan melanjutkan 'sisa' perjalanan masuk ke wilayah hutan sesungguhnya dan juga tempat menginap di Pos Penelitian TNGHS. Dan ini baru namanya 'perjalanan'. Sesaat sempet gamang.. ini lagi di jalan atau di laut?

Tapi ya akhirnya perjalanan ini harus dinikmai toh. Seletah sekian lama, kami pun nyampe di tempat nginap. Dan ini manteb banget. Tempat nginap yang termasuk lengkap dan nyaman, tapi bisa dibilang ada ditengah-tengah hutan.

Sekedar catatan, TNGHS termasuk hutan tropis yang punya ekosistem kompleks di dunia. Di sini sering dijadiin tempat penelitian untuk kehutaan, baik nasional dan internasional. Nyatanya juga, kami serumah dengan mahasiswa Jepang yang lagi penelitian hutan tropis untuk kuliah.. yah.. semacam jurusan kehutanan gitu deh. Dan pas nyampe, satu tim bule baru selesai dan mereka check-out.

===

Begitu nyampe, beberapa temen cewe mulai siapin makan siang dan yang lain un-pack barang dan selanjutnya menonton persiapan makan siang.. hehehe..

Apa pun makanannya, kalo udah laper dan di daerah dingin, pasti enak. Eh, tapi ini beneran enak loh. Ya, kalo buka warteg masih lakulah.

Abis makan, gak mau rugi waktu kami langsung mulai treking pertama. Kami ke air terjun terdekat - dan ternyata sih kecil - tapi sungai nya menyegarkan dan menghibur bangetlah buat orang-orang kota yang sungai nya udah gak jelas, sungai apa kubangan sampah?

Tujuan utama sebernya mau coba Canopy Trail-nya Halimun (yang kayanya cuma satu-satu-nya di Indonesia or paling gak di Jawa-lah :D). But sayang, lagi rusak dan gak boleh dinaikin. Dan kami cuma liat dari bawah aja.

Jadi trek pertama ini cuma main di sungai, jalan di perkebunan teh dan treking hutan untuk kembali ke penginapan.

Jelang sore, kami kongkow-kongkow & mandi sambil nunggu makan malam. Kongkow-kongkow jadi seru ditambah salah satu Jepang ikut nimbrung dan kita pun berkomunikasi dengan bahasa seadanya - yang penting ngerti-lah. Maksudnya, ngerti kalo kita sama-sama gak ngerti.

Abis makan malam, kita siap-siap trek ke dua. Dan karena ini malam, maka persiapanpun kami lakukan secermat mungkin. Jaket, jas hujan, air minum, senter, obat-obatan, dan gak lupa kamera. Tujuannya cari jamur yang glow in the dark.

Perjalanan pun dimulai, dan dinginnya malam mulai merasuk. Tapi kami merasa enjoy dan tertantang dengan trek malam ini. Langkah demi langkah kami terusuri dengan hati dan semangat. Dan ketika rasanya baru beberapa langkah.. sang guide pun bilang, "yak.. kita sudah sampe.. dan inilah jamur menyala itu.."

Lah...?? tuinggg...

Tapi ya namanya juga orang kota besar... tetep aja takjub begitu ngeliat jamur yang glow in the dark.

"eh, mana..mana..?"

"itu yang nyala-nyala"

"itu mah kunang-kunang kali"

"iya, kunang-kunang tuh, masa kecil-kecil gitu jamurnya?"

"iya itu jamur nya, dan emang segitu ukurannya", kata guide mencoba menenangkan keraguaan kami.

Lah..?? tuinggg...tuingggg....

Hahahaha.. ternyata emang kecil-kecil.. sodara-sodara.! Tuh jamur gak lebih besar dari pentol jarum, dan tersebar kecil-kecil di ranting-ranting pohon. Pantas aja sempet di kira kunang-kunang, soalnya tuh ranting kan cabang kemana-mana dan bukan ditanah, kecuali ada ranting yang patah.

Tapi tetep menjaga wibawa sebagai orang kota besar, kami pun tetep senang dan bahkan mencoba untuk mengekspose-nya dengan kamera. Yang jelas, gak akan bisa ke potret jelas kalo gak pake lensa khusus.

"Kok yang di web site, jamurnya gede-gede ya..?"

"entahlah.."

Setelah minikmati glow in the dark-nya tuh jamur dalam kegelapan hutan (tanpa nyalain senter), kami pun balik ke penginapan. Tapi tetep senenglah... :D

Malam dilalui dengan kongkow-kongkow sambil makan jagung rebus dan cemilan lain yang dibawa dengan melimpah. Dan diakhiri dengan masuk ke kamar masing-masing.

===

Besoknya, kami udah rencana mau liat sun rise. Dan untuk itu harus bangun jam 3.30 pagi untuk siap-siap dan jam 4 udah harus jalan. Karena untuk sampe di lokasi yang sun rise-nya bagus, perlu 1 jam perjalanan dengan mobil. Masalahnya sih bukan jarak yang harus ditempuh, tapi kondisi jalan yang mengharuskan mobil berjalan gak lebih dari 5 km/jam, malah lebih sering (mungkin) 1 or 2 km/jam.

Dan tepat 1 jam kemudian, kami sampe dan mulai ambil posisi untuk menikmati sun rise dan tentunya foto-foto. Untuk liat sun rise yang bagus, kami disarankan di daerah perkebunan teh yang notabene emang luas dan gak ada pohon tinggi.

Cuma namanya juga Gunung Halimun, maka nasib kami juga tergantung bagaimana maunya tuh halimun. Alhasil, hari itu si halimun maunya berkabut. Maka tertutuplah tuh matahari, cuma keliatan semburat warna orange-nya aja. Tapi tetep kami seneng-seneng aja kok. Karena rasanya objek manusia lebih suka diabadikan dari pada tuh matahari. Hehehe.

===

Begitu langit bener-bener terang, kami diajak mengunjungi pabrik teh setempat. Ternyata ini adalah perkebunan dan pabrik teh Sari Wangi. Ini adalah pabrik pengolahan awal, jadi cuma mensuply teh mentah-nya aja. Katanya setelah teh mentah ini jadi, kemudian oleh pabrik Sari Wangi yang lain akan diolah lagi sesuai dengan kebutuhan pasar.

Salah satunya untuk teh import dengan kualitas no 1 (grade 1). Dan ternyata kalo untuk lokal dengan merk "Sari Wangi" ini adalah teh grade 7 or 8.!! Lah, pantes lah, Sari Wangi se kotak cuma 3rb or 4rb, sementara teh yang berlebel import ke kantong celupnya bisa 15ribu.

Dari sini, kami lanjut kembali ke penginapan. Tapi kali ini dengan jalan kaki dan lewat hutan. Dan ini perjalanan yang asik juga, apalagi kalo udah lama gak hiking. Walo bukan gunung, tapi trek hutan ini cukup naik turun. Jadi lumayan juga genjot napas nya.

Akhirnya menjelang siang, kami sampe lagi di base camp. Dan lapar pun udah menyerang karena notabene, trek panjang tadi dibekali dengan roti ala kadarnya. Rencananya sih makan pagi akan cukup rame, tapi karena jam 4 pagi udah jalan, jadi cuma bawa roti dan selai.

Makanya jam makan siang juga dipercepat dan ransum yang tadinya untuk makan pagi digabung di menu makan siang ini. Dan tetep apa pun makanannya kalo udah laper gini pasti semuanya enak. Yah paling gak, kalo buka warung nasi rames, lakulah.. hehehe.

===

Overall, ini adalah trip yang menyenangkan. Dan karena semuanya belum pernah ke Halimun ini, suasana seru lebih kerasa. Karena emang sama-sama gak tau dan sama-sama ngersaan yang baru. Mungkin buat yang udah pernah hiking gunung dan camping, trip ini agak-agak tipikal, cuma memang lokasi nya aja yang beda. Tapi yang namanya hutan, kadang bisa beda antara hutan yang satu dengan yang lain.

Terakhir trip di tutup dengan makan sore di Bogor. Soto mie Agih, jadi sasaran empuk kami. Dan seperti biasa, kalo udah sama-sama gini, apa pun makanannya, pasti enak.

Emm... Soto mie Agih bukannya terkenal enak kan?

Ok deh guys... semoga bisa bareng di trip lainnya.

Friday, August 28, 2009

Thanks for the Adventure

Kalo nonton film ini dengan mengambil main set bahwa film animasi adalah hiburan dan canggih, maka kita bisa aja miss some point yang sebenarnya justru beyond that entertainment.

Overall, UP seperti film animasi Pixar lainnya. Yang pasti relatif selalu beda tema dan tokoh, plus teknologi renderan graphic yang paling muktahir.

Tapi kalo kita ada sense lebih terhadap sebuah film, maka 10 menit pertama, UP bisa membuat kita meneteskan air mata, ya minimal membuat mata berkaca-kaca-lah.

Hehehe.. paling gak itu yang terjadi sama beberapa wanita yang nonton di bioskop. Selanjutnya aksi lucu, menegangkan dan mustahil pun berlangsung sampai akhir film.

Ini pula yang membuat UP pun berbeda dengan karya animasi Pixar lainnya. Unsur drama sebenarnya begitu terasa di dalam aksi yang menegangkan. Yah... mungkin sulit kalo marasakannya pada saat bersamaan, tapi kalo dikonklusikan, kita bisa mendapatkan kesan tersebut.

---

Terkadang kita hanya terpaku pada satu impian. Mungkin itu impian kita atau impian orang yang kita cintai yang dengan mati-matian kita berusaha untuk mewujudkannya.

Banyak film yang meramu hal tersebut, dan banyak pula yang berakhir happy ending bahwa the impiannya tercapai.

Dalam film UP juga demikian, sang suami berpikir bahwa bagaimana pun juga dia harus membahagiakan istrinya, yang punya impian berpetualang ke daerah yang menakjubkan.

Apa daya, sampai akhir hayat sang istri, impiannya tidak pernah tercapai. Paling nggak, menurut sang suami.

Maka dengan tekad bulat, dalam kesendiriannya sang suami yang sudah uzur, memutuskan memenuhi impian petualang sang istri, sekaligus memindahkan rumahnya ke daerah yang menakjubkan.

Tidak mudah tentunya membawa rumah dengan balon gas satuan, yang dirangkai menjadi ribuan balon dan bisa mengangkat rumahnya dan mengangkasa. Di sini lah letak aksi mustahilnya.

Petualangan yang tidak mudah ini, singkat cerita bisa dilakukan dan akhirnya rumah tersebut mencapai tujuannya. Tentunya dengan segala usaha yang membahayakan dan bahkan hampir membuatnya mati.

Bersamaan dengan itu, sang suami menemukan album kenangan dan dairy sang istri. Sebenarnya album tersebut sudah sering dibukannya, untuk memotivasi dirinya melakukan petualangan. Tapi hanya dibuka sampai halaman "impian" sang istri, dia tidak pernah membukanya sampai akhir.

Ketika petualangannya sudah hampir selesai, dia pun membukanya sampai akhir. Dan di situlah dia menemukan arti petualangan terindah yang sebenarnya sudah dialami sang istri.

--

Selama hidupnya dengan sang suami, si istri sudah rela melepaskan impian masa kecilnya. Karena dia tau, saat ini, dia sudah memasuki petualangan baru yang lebih seru dan menasikkan... hidup bersama orang yang dicintai dan menjalakan hidup dengan penuh cinta. Itulah petualangan terbarunya dan yang paling diinginkan.

Sedikit banyak, film ini mengatakan, hidup ini sebenarnya akan selalu indah dan manakjubkan. Bahkan sama indahnya seperti bayangan impian masa kecil kita.

Bukan berarti impain bagus yang lama harus dibuang. Adalah baik untuk diperjuangkan, tapi bersamaan dengan itu, apa yang ada sekarang pun harus menjadi bagian petualangan hidup kita yang menakjubkan.

Paling tidak, kita tidak akan menjadi frustasi kalo impian kita tidak pernah tercapai. Karena, memang bisa aja, impian kita tidak pernah tercapai.

Walaupun demikian kita harus tetap UP!

Thanks for the adventure. Now go have one of your own - Ellie's Dairy (the wife)


2012 by Roland Emmerich

Serasa kurang puas "menghancurkan" Manhattan dengan GODZILLA-nya, dan ternyata kota2 besar dunia masih survive setelah pertempuran besar di INDEPENDENCE DAY, serta mungkin dia baru "tau" kalo THE DAY AFTER TOMMOROW hanya terjadi di belahan amerika utara, maka sang mega destroyer kali ini berpikir, bagaimana kalo yang "hancur" itu seluruh bumi dan isi-nya?

Dan dicobalah ini : 2012 by Roland Emmerich

PS. btw, itu air dari mana ya datangnya?

Monday, July 27, 2009

Reuni

Teringat suatu ketika masih anak-anak, barangkali waktu itu masih SD. Banyak dari kita yang masih anak-anak seringkali berpikir... "enaknya jadi orang dewasa, tinggal nyuruh dan punya power untuk menghukum". Sementara sebagai anak-anak, sepertinya beban hidup begitu berat. Musti bangun pagi, ke sekolah, bikin PR, ikut les, belajar, ujian, dan lain sebagainya yang umumnya tidak disukai anak-anak.

Ketika anak-anak mungkin kita tidak suka hal tersebut, karena kita belum paham sepenuhnya, apa maksud "pemaksaan" para orang dewasa tersebut. Ya, memang tidak semua anak merasa dipaksa, justru ada yang merasa dia harus sekolah dan bejalar, bahkan ketika orang tuanya tidak peduli. Dan sampai akhirnya ketika kita sudah dewasa, kita baru mengerti dan paham, bahwa semua itu adalah penting banget.

Tapi lucunya, ketika kita sudah dewasa dan sudah punya tanggung jawab yang lebih, tidak sedikit dari kita yang merasa.. "aduh enak ya dulu, waktu masih anak-anak, gak usah pusing soal uang, kerjaan, cari makan, urus anak & keluarga, dsb." Jadi anak-anak lebih enak, cuma tidur, makan, ke sekolah, belajar, dsj.. udah. Mereka gak perlu pusing kalo kena marah bos, atau omset lagi seret, atau ngurus anak sakit, dsb. Dan seringkali kenangan masa anak-anak merupakan kenangan yang paling indah dan tak terlupakan (ada sih beberapa orang yang justru pengen banget melupakan masa kecilnya).

Mungkin pola pikir seperti ini lah yang akhirnya menimbulkan yang namanya "reuni". Bisa dibilang hampir semua orang yang pernah mengalami masa sekolah, pasti ketika dewasa mengadakan reuni. Walaupun reuni nya cuma dengan sohib dekatnya yang mungkin cuma 2-5 orang. Dan di kelompok tertentu bahkan mengadakan reuni besar-besaran bahkan bisa sampai kategori "pesta akbar".

Sepertinya pola pikir di atas ada benarnya. Karena hampir setiap topik reuni-an, pasti membicara kan.. "dulu lo begini.. begitu.."; "inget gak dulu si anu.."; "aduh seru banget ya dulu"; "jadi pengen sekolah lagi nih.."; dsj.

Ya pada akhirnya, setiap masa itu ada sikon-nya. Situasi yang membuat kita ada di suatu kondisi (heh..?? :D). Dan bagaimana pun juga harus kita lalui dan sepastinya itu bisa. Toh bagaimana pun yang namanya waktu, itu akan terus berjalan. Dan ketika dia berjalan, di situ ada perubahan. Yang mungkin tidak pernah kita pikir kan sebelumnya.

Misalnya, siapa sih yang pikir, kalo waktu di SD dulu, or-tu-nya kaya raya banget, tapi kemudian kena musibah dan membuat segalanya lenyap; atau siapa sangka yang dulunya dia (or-tu-nya) cuma penjual kue, dan untuk uang sekolah aja kadang nunggak, tapi sekarang dia punya perusahaan besar; atau siapa yang sangka juga yang dari dulunya biasa-biasanya, trus berharap mejadi sukses - yah minimal sukses dalam karir/bisnis - tapi nyatanya sampe sekarang hidupnya biasa-biasa aja, yang berubah paling umurnya.

Untuk itu semestinya hidup ini harus kita syukuri. Bersyukur-lah kalau kita punya masa lalu, minimal bisa mengisi pikiran kita dan memunculkan kenangan-kenangan yang tidak akan kita alami lagi. Tapi semestinya itu cukup untuk membuat kita tersenyum. Bahwa kita pernah ada di masa itu.

Menajalani hidup, itu penting. Tapi mensyukuri hidup, itu jauh lebih penting.

Monday, March 23, 2009

Bangku Emang Penting.!!

Bayangin kalo sekolah gak ada bangku (ya tentu juga maksudnya gak ada meja), mau gimana coba tuh murid-murid belajarnya? Bisa aja sih lesehan, tapi jelas gak konsen-kan. Apalagi kalo pas ujian, masak harus nungging-nungging di lantai?

Menurut berita terkait, juga dari beberapa media lainnya, sekolah ini masih menunggak pembayaran atas pengadaan mebeler untuk sekolah tersebut. Pasalnya, budget pengadaan itu berdasarkan APBN yang sudah ditetapkan. Hanya saja entah gimana, APBN untuk untuk sekolah tersebut nggak kunjung cair, sampai mebeler sudah jadi dan bahkan sudah digunakan.

Suplier jelas taunya bahwa sekolah harus bayar. Sementara sekolah terus menunggu kapan dana dari pemda setempat bisa cair. Dan sampai berita terbaru diturunkan, kemungkinan dana tersebut tidak akan pernah cair, karena sudah lewat masa waktu perhitungan anggaran pemda!!

Lantas..???

Bupati (atau wakil bupati - sori lupa) setempat, berdasar berita di televisi, hanya berkomentar, "Dana itu sudah dikembalikan ke kas daerah dan tidak bisa dikeluarkan lagi." Titik.!! dan itu saja penjelasannya, tanpa solusi..!!

Mampus giela kali..?!! Mereka yang bikin aturan, mereka yang menghambat dan mereka pula yang cuci tangan.

Bangku emang penting! Sangking pentingnya tuh bangku, gak ada kan pejabat setempat or pusat yang peduli. Karena bangku sekolah itu, bukan bangku mereka. Sementara mereka sekarang harus memperebutkan bangku mereka sendiri. Supaya kebagian tempat duduk di DPR or DPRD or DPD or apalah itu namanya.

Kalo aja peduli sejenak, paling cuma butuh itungan menit untuk bisa membantu melunasi hutang sekolah tersebut. Dan masa depan sekolah itu tetap jelas. Tapi sepertinya emang bukan itu tujuan mereka berkempanye. Bukan untuk masa dapan siapa-siapa, tapi masa depan masing-masing!!

Tapi sebenarnya yang paling heran, ya tindakan atau "solusi" pemda setempat. Yaitu... TIDAK ADA SOLUSI. Itikat baiknya cuma dari omongan... "tunggu APBN berikutnya..."

Padahal sekolah itu ada tanggung jawab mereka tentunya. Apapun yang terjadi,  bukankah semestinya mereka bertanggung jawab?

Ya gak tau-lah. Yang pasti sih, sepertinya, bagi pemerintah, sekolah bukanlah ladang bisnis yang menguntungkan. Mungkin selain karena mereka masih anak-anak, mereka toh juga gak milih para caleg. Ya karena emang mereka belon punya hal pilih.

Bangku emang simple, tapi bangku itu penting bung.!!

Thursday, February 05, 2009

Come and Gone

Hampir dalam waktu yang bersamaan, beda hari tapi gak sampe 24 jam. Gue mendapat kabar suka dan duka.

Seorang teman baru saja melahirkan anak putri nya pada tanggal 4 Februari ini. Selamat ya buat Dina dan Doni, dengan anaknya Maila Hana Kamila. Kiranya kalian menjadi orang tua yang penuh kasih dan peuh didikan, supaya kelak anak kalian menjadi anak yang berbakti pada orang tua-nya.

Tapi seorang teman pula, pada pagi ini, 5 Februari jam 4 dini hari, dikabarkan telah berpulang ke "Rahmatullah". Setelah penyakit kanker teroid-nya tidak bisa dilawan. Inalilahi wa ini lilahi rojiun... Demikian ucapan duka bagi agama mereka. Selamat jalan Pak Krisna (Zacharia Kristna Ondong), semoga segenap keluarga diberi kekuatan dan penghiburan. Doa gue sekarang adalah untuk keluarga beliau.

Sabtu lalu [31.01.09], waktu gue besuk Pak Krisna, beliau dalam keadaan baik dan berharap positisif. Karena rencananya, Selasa atau Rabu akan dioperasi. Dan dokter pun sudah memberi lampu hijau, jika operasi ini berhasil, maka kesehatan bisa berangsur membaik. Pak Krisna meminta dengan sangat supaya gue mendukung dalam doa. Permintaan ini sungguh luar biasa, karena Pak Krisna meminta dengan penuh harap dan berserah penuh pada "kuasa doa" (meminta kepada siapa saja yang memang mau berdoa dan dalam agama apa pun). 

Tapi memang Tuhan berkehendak lain. Hari ini [05.02.09], Pak Krisna sudah berpulang. Ya.. selamat jalan Pak, mohon maaf jika doa-doa ini belum "berkuasa". Sekarang gue hanya bisa berdoa untuk keluarga yang ditinggalkan, untuk istri  dan anak-anak-nya. Amin...


Monday, January 05, 2009

2009 - the beginning

Yah.. beginning-nya sih udah lewat beberapa hari sih. Cuma secara baru masuk kantor, jadi baru leluasa akses internet. 

Entah virus apa yang menyerang hati, pikiran dan nurani hampir semua orang yang gue tau punya akses internet dan juga (kabetulan.?) punya account facebook. Coba liat di "update" profile mereka. Hampir semua ngomong yang sama. Dan khususnya untuk hari ini.

"Kerja lagi..."
"Abis libur panjang... sekarang kerja lagi"
"Mulai kerja... ayo semangat.."
"Taon baru... semangat baru.. kerja lagi..!!"

Ya pokoknya kalimat-kalimat seperti itulah. Dan karena hampir semua berkomentar gitu, makanya gue bilang... ini orang entah pada kena virus apa ya.? Atau justru gue yang kena virus "gak nge-rasa udah musti kerja". Hahaha.

Yang pasti, mau gak mau emang ini udah taon baru. Barangkali untuk sebagian orang ada yang serba baru dalam kehidupan mereka. Tapi tidak semua orang punya kemampuan untuk memiliki yang baru-baru. Makanya paling nggak slogan "semanggat baru" itulah hal baru yang bisa dimiliki. Dan berbahagialah orang yang bisa memiliki dan menikmati semangat  baru itu. Bisa dipastikan mereka adalah orang-orang yang menikmati waktu atau menggunakan waktu dengan baik, dan mengusahakan yang terbaik disetiap waktu yang ada.

Di sebuah film lokal pernah ada dialog seperti ini.
"Waktu itu tidak terlihat dan tidak terasakan. 
Kita hanya bisa sadar bahwa waktu itu ada.
Jika kita sudah melewati waktu, 
atau ketika waktu sudah melewati kita."