Thursday, May 27, 2010

A Dream Come True?

Mimpi bisa dipastikan adalah hal yang tidak nyata. Meski terkadang banyak juga yang mengalami "mimpi jadi kenyataan". Tapi bagaimanapun, sebenarnya ketika mimpi itu sedang terjadi - mimpi indah tentunya - itulah saat-saat yang paling menyenangkan. Dan ketika mimpi itu berlalu, kita mengharapkan yang indah itu terjadi lagi. Walaupun dalam mimpi.

Sayangnya, yang indah dalam mimpi itu bisa berlalu dan kita gak kuasa menahannya untuk tetap ada dalam tidur kita. Kita pasti akan bangun, dan sejenak... semuanya berlalu. Harapan tinggal harapan dan belum tentu yang indah itu datang lagi.

Gue, sepertinya sedang mengalami "mimpi jadi kenyataan". Sayangnya, ini pun adalah mimpi dalam dunia nyata. Dan kenyataan ini pun barangkali hanya mimpi. Paling tidak kalo dianalogikan dengan mimpi, barangkali kenyataan ini pun hanya sementara.

Sebenarnya, gue harus segera bangun. Pilihan ada di tangan gue. Cuma aja, seperti mimpi-mimpi indah dalam tidur, gue pun enggan untuk sadar, karena mimpi ini terlalu indah.

Mimpi ini sepertinya datang terlalu cepat, tanpa proses. Dan kenyataan pun sepertinya mengatakan, bahwa ini hanya mimpi yang diijinkan menghampiri gue. Dan setelah itu akan segera lewat. Pilihannya adalah, gue mau melewatinya dengan "aman" atau mugkin nanti sudah "parah".

Don't know

It's Complicated

Bagi yang sering gonta ganti status di FB, mungkin gak asing dengan istilah "It's complicated". Di beberapa jejaring sosial juga umum-nya ada option ini dalam kolom "Status".

Ya barangkali istilah ini memang umum dalam pilihan kolom status, di web yang berbasis jejaring sosial. Cuma istilah ini mungkin baru ngetop setelah Gen N berkembang, ya paling gak dalam 5-8 tahun belakangan ini.

Tapi sampe sekarang, gue gak tau persis, apa maksud "it's complicated" ini dalam pilihan kolom status. Kalo pun gue bisa mengerti secara harafiah, tapi gue masih gak ngerti kenapa option ini harus ada.

Complicated, kalo diterjemahkan bebas adalah "ribet". Nah, kalo emang betul maksud dalam status itu adalah "ribet" juga, kenapa harus jadi opsi.?

Ujung-ujung-nya sebuah pernyataan status di jejaring sosial, pasti mengarah ke mencari jodoh. Ya kecuali kalo yang udah memastikan kalo dia "in relationship" atau "married". Tapi minimal mau menginformasikan keadaannya yang "begini loh", jadi untuk yang jadi temannya boleh "begitu" atau tidak boleh "begitu".

Nah, kalo statusnya "it's complicated" ? Lantas apa yang musti dilakukan?

Kalo sebuah hubungan itu sedang "ribet", lantas apa ya? Apa artinya, "gue sedang mikir nih, maunya bagaimana? tapi kalo ada yang 'try' boleh-boleh aja, toh status sekarang kayanya lagi gak jelas... tapi ya sebenernya masih ada status sih...?"

Hmm... gak tau juga sih.

Karena gue sendiri kayanya merasa sedang "it's complicated" dalam konteks gue sendiri, yang barangkali artinya sama dengan status yang dimaksud dalam option status di jejaring sosial.

Tuesday, March 02, 2010

Penemuan Indonesia

Di sebuah bis kota Jakarta, jam 9.45 malam.

“Kembali kami tawarkan… (entah kenapa para asongan itu selalu bilang ‘kami’ padahal sedang sendiri) buku cerdas yang bisa menambah wawasan anak-anak kita (kita.?? emang gue bersaudaraan sama lo??)”

“Buku ini berisikan macam-macam pengetahuan, ada berhitung, rumus-rumus matematika, standard-standard ukuran, pulau-pulau di Indonesia, nama-nama Benua, Ibukota-ibukota Negara, mata uang seluruh Negara, ….. bla..bla..bla.., juga sejarah penemuan-penemuan penting… penemuan radio, telepon, pesawat tebang, dan bla..bla..bla..”

Hmmm… ternyata pedagang satu ini termasuk punya ingatan yang kuat dan pengetahuan yang cukup. Dia fasih menyebutkan istilah matematika, kategori-kategori dalam buku pengetahuan tersebut, dan promo yang panjang dengan istilah masing-masing secara rinci. Kalo mau diperhatikan apa yang disebutkan tanpa salah dan tidak terbata-bata.. alias hapal luar kepala.

Tapi ketika dia menyebutkan “penemuan”… gue langsung kepikir… sepertinya bener juga, kalo dari dulu kita belajar sejarah umum or apalah yang punya asal usulnya (biologi, matematika, fisika, dsb), pasti dikategorikan sebagai “penemuan”

“Siapa yang menemukan telepon.?” atau “Penemu lampu pijar adalah Thomas Alva Edison”, kira-kira begitu biasanya seorang guru memberi penjelasan. Dan hal ini pun terbawa dalam pola pikir kita.

Jadi siapa yang menemukan telepon? Barangkali agak susah mengungkapkannya, karena umumnya telepon ada di dalam rumah. Kalo yang menemukan handphone, mungkin banyak. Bisa sopir taksi, pelayan resto, dsb.. . hehehe.

Bisa jadi, ini juga sebabnya Indonesia agak sulit berkembang dalam hal tertentu. Karena ternyata selama ini hanya mengandalkan penemuan-penemuan. Dan setelah sekian lama mencari, gak ketemu-ketemu. Paling banter ketemunya pohon sawit, pohon pala, pohon kopi, tambang batu bara, tambang besi, dsb. Karena semua itu emang ada di kepulauan Indonesia, makanya bisa ketemu. Hehehe.

Entah kenapa hasil ciptaan orang, di Indonesia disebut penemuan. Padahal orang tersebut bersusah payah untuk menciptakan, bukan lagi di trotoar or di pasar, terus… “eh, ketemu nih..”

Kata penemuan bukannya lebih bermakna “mendapatkan sesuatu dengan tidak sengaja, atau mendapatkan sesuatu dengan usaha mencari”? Jadi apa yang ditemukan sudah ada sebelumnya, hanya saja belum menjadi miliknya.

Sementara “penemuan-penemuan” yang dimaksud, sepertinya berasal dari kata “invent” yang artinya +/- : “memproduksi/menghasilkan/menciptakan sesuatu untuk pertama kali”. Memang sih dalam proses menciptakan tersebut melalui rangkaian percobaan, yang mungkin pada awalnya belum menemukan formula atau rumus yang tepat. Setelah mencoba beberapa kali, baru ketemu formulanya. Jadi sepertinya yang dimaksud ketemu atau penemuan, bukanlah objeknya, tapi prosesnya.

Kalo gitu istilah “penemuan” bisa bener juga. Cuma kalo dikalimatkan kok jadi kurang tepat. Ya seperti tadi… “siapa yang menemukan telepon?” atau “siapa penemu telepon?”. Makanya kemudian ada joke demikian.

Disebuah kelas guru bertanya pada murid-muridnya, “Anto, siapa yang menemukan obat penicillin?”.
Anto tidak menjawab, malah tertunduk takut.
“Kalo gitu.. Budi.. siapa yang menemukan obat penicillin?”.
Budi malah gemetar ketakutan.
“Kalian ini gimana sih.. Ali.. siapa yang menemukan obat penicillin?”.
“eh.. bu..bu..bukan saya bu… huaaahuaa…”, jawab Ali sambil nangis ketakukan.

Thursday, February 18, 2010

Roma Sari Gandum + Nescafe Classic new taste

Lagi tergila-gila nih sama biskuit Roma Sari Gandum & kopi Nescafe classic rasa/aroma baru.

Biskuit Roma yang kali ini renyah banget, jadi makannya gak susah dan kalo istilah steak wagyu... ini biskuit langung melt di mulut hehehe...

Kopi Nescafe baru... aroma berkelas.. walo yah.. taulah, ini kopi masih kelas mass product yang mungkin masuk kategori low class. Tapi sekarang bisa dibilang Nescafe baru ini adalah top nya kopi low class.