Friday, August 10, 2007

Saat Itu dan Nanti

Saat itu...
Aku berharap, sang waktu mau sepaham dengan ku. Aku berharap, sang waktu mau memperlambat perputarannya. Aku berharap. Sejenak kulihat jam yang terpampang di depan ku. Dan saat itu pula harapanku buyar. Sang waktu tidak sepaham dengan ku, dia tetap berjalan sesuai kehendaknya. Seolah sang waktu tidak memberi ku kesempatan untuk menatap wajah manisnya lebih lama.

Saat itu...
Emm..tidak..sebelum saat itu. Seakan aku tahu bahwa saat itu mungkin kali terakhir aku bisa menghabiskan waktu lebih lama dengannya. Dan memang apa yang aku duga, sepertinya terjadi saat itu. Apa yang ku duga, tapi bukan yang ku harapkan.

Saat itu...
Oh my gosh... sepertinya baru kali itu aku berani menatapnya lama. Menatap dengan perasaan yang berbeda. Ya.. kau menatapnya, bukan melihatnya. Dan aku tahu, dia begitu manis dan indah. Sayangnya, saat itu mungkin waktu nya belum sejalan dengan waktu ku. Aku hanya bisa merekam dalam pikiranku dan kupastikan tak akan pudar dalam ingatan ini.

Saat nanti...
Aku masih berharap, bahwa saat itu bukanlah yang terakhir aku bisa menatapnya. Mungkin ada waktunya nanti aku bisa menghabiskan waktu bersamanya lagi. Duduk bersama & berbincang bersama. Saat nanti mungkin akan aku rindukan dan aku nantikan. Walaupun entah kapan. Selama ada pengharapan, itu sudah membuatku senang.

Saat nanti...
Aku masih berharap bisa ku gapai tangannya dan membawanya ke dada ini. Supaya dia tahu bahwa cinta ini masih tetap ada. Dan ketika itu, aku berharap waktu nya sudah sejalan dengan waktu ku.

Saat nanti...
Ketika nanti itu ada.

1 comments:

Anonymous said...

hmmmmm... saat nanti, harus percaya kalo nanti itu pasti ada sobat. Harus optimis n believe that the miracle is still happen. Mungkin saat nanti tiba, bisa sesuai dengan harapan dan keinginanmu... tapi bisa juga saat nanti tiba, justru harapanmu yg sudah berubah ^_^