Tuesday, November 17, 2009

Rundown Wedding Day

Pernikahan selalu merepotkan.? Sepertinya demikian. Gue udah banyak terlibat di acara pernikahan, baik itu temen or client. Some, gue ikut temen yang jadi WO, dan seringnya jadi videographer. Jadi, bisa dibilang gw udah hapal mentok sama kerepotan sebuah acara wedding.


Pernikahan memang udah "dipatok" sebagai acara penting bagi keluarga yang merayakan. Dan sebegitu pentingnya, acara itu harus berjalan baik dan tanpa cacat. Dan juga gak sedikit yang mewajibkan kalo di acara pernikahan itu "jangan sampe bikin malu". Bahkan walopun undangannya adalah sohib kental, tetep aja yang punya hajatan gak mau kalo acaranya memalukan, baik dari schedule sampe makanan.. semua harus sempurna.


Barangkali berakar dari "jangan sampe bikin malu" ini-lah, maka persiapan acara pernikahan itu harus merepotan. Emm.. dan biasanya di hari-H juga tambah repot sih.


Kalo perah liat rundown acara yang disusun tim WO atau panitia, maka listnya gak kalah banyak sama acara kenegaraan. Semua list dan jadwal sangat spesifik dan detail. Bagi yang gak biasa baca hal kompleks, maka rundown wedding pasti bikin sakit kepala. Yang artinya bikin tambah repot lagi.


Tapi ya demi sebuah kebahagian yang dibalut rasa kehormatan keluarga, maka pernikahan itu harus repot.


Pernah liat rundown acara pernikahan? Kurang lebih seperti ini :

1. Nama-nama panitia (& no teleponnya)
2. Nama-nama keluarga inti
3. Nama-nama keluarga besar dan urutannya
4. Nama-nama vendor (& no teleponnya)
5. List perlengkapan pakaian pengantin (bunga, cincin, sarung tangan, tisue, dll)
6. List perlengkapaan untuk acara penjemputan (bunga, angpao, barang-barang seserahan, dll)
7. Urutan saudara yang ikut teh phai
8. Konsumsi makan siang (untuk siapa aja dan berapa banyak)
9. List barang-barang acara pemberkatan (banyak dan gak boleh lost 1 pun, even itu pen)
10. List barang-barang acara resepsi (jangan ditanya banyaknya..)
11. Urutan foto-foto keluarga
12. Urutan foto-foto kerabat
13. List menu makanan
14. Schedule kapan pengantin harus begini, harus begitu
15. Schedulu prosesi dari pintu masuk sampe salam-salaman di pelaminan
16. Dan sepertinya masih banyak lagi deh.. :D


Intinya, pernikahan itu harus merepotkan. Nggak heran, kalo banyak pasangan yang suka stress menjelang dan di hari pernikahannya. Sepertinya karena tuntutan kesempurnaan itulah yang membuat mereka demikian.


Sampe sekarang, gue sih belum nemuin, pasasangan yang "asal-asalan" or yang mengaku santai banget. Umumnya pasti pada bilang, "aduh..stress nih". Ya.. ironis memang, hari bahagia harus dilalui bersama dengan ketegangan sepanjangan hari.


Tapi bagi gue, kalo ada client video wedding yang "asal-asalan", jengah juga kali ya. :D


Dan suatu kali nanti, mungkin gue juga harus mengalami kerepotan-kerepotan ini.

Hmm.. jadi pengen tau, gimana ya kalo acara pernikahan itu dibuat yang sesimple mungkin, dan sama sekali gak direpotin dengan protokoler-protokoler "kenegaraan" itu.

1 comments:

anastasia said...

bisa kok simple, and gue udah pernah ngerasain, seberapa simple nya, even.. jadi nya salon and para photographer nya yang kalang kabut , karena pengantin nya (dalam hal ini - adik gue) santai banget. baik dia maupun pasangan nya.
cuma cari baju (pasti donk), milih menu and dekor, pastiin undangan and souvenir. done :D. pas hari H, ke salon aja, ipar gue telat. wkwkwk.. salon nya yang udah kalang kabut telpon ke rumah, mana calon pengantin ceweknya neh, lama kan dandan nya. dll gitu lah
kalo mo di buat simple, yaa.. pesta keluarga aja. itu bisa se simple mungkin. ngak ada protokoler terlalu ribet, karena semua keluarga.
that's the best way ;)