Wednesday, September 26, 2007

Kalo Hujan, Jakarta Macet... Ya iya lah...

Hari Senin kemaren [24.09.07] mungkin jadi hari yang semakin mengukuhkan gue untuk tidak/belon mau punya kendaraan pribadi. Entah itu motor or mobil. Dan kondisi ini berlaku selama gue masih tinggal di Jakarta.

Gimana kaga..?!! Orang Jakarta kayanya emang norak kali ye... Hujan dikit aja langsung macetnya bejibun... Dan ini udah semacam tradisi yang gue gak tau kenapa.

Senin kemaren emang hujan, makanya gue juga ikutan pulang agak malem, abis hujan reda. Dari kantor gue, jalanan masih termasuk lancar. Rute gue lewat Pondok Indah, Radio Dalam, Pakubuwono, Mustopo, Senayan, TVRI dan kemudian menuju Gatot Subroto terus berakhir di S.Parman.

Nah, masalah sepanjang jalan sampe TVRI, lalu lintas masih asik geboy coy... lancar dan tanpa ciri-ciri bakal jadi bencana. Begitu sampe diujung Taman Ria Senayan menuju Gatot Subroto... lalu lintas pun berubah jadi Gatot... Gagal Total... alias macet abis.!!

Sejenak gue masih berpikir mungkin cuma merayap lenggang seperti biasanya, yang +/- ngabisin waktu sekitar 10 menit untuk sampe ke lampu merah Slipi. Tapi ternyata nggak bo.. Macetnya merayap padat bergerak tersendat.!! Butuh waktu 25 menit untuk sampe ke Slipi!!

Sumpah.. males banget waktu itu. Pikiran lantas berkecamuk soal kendaraan pribadi yang bejibun itu, dikombinasikan dengan ketidakmengertian gue, kenapa abis hujan Jakarta jadi macet parah? Kesimpulannya... entahlah.

Memang di Jakarta ini serba salah. Naik bis, kuatir copet, todong, rampok, dsb. Naik mobil, kuatir sama jalan yang semerawut, bisa-bisa mobil pada baret-baret. Tapi sebenernya ini masalah pembudayaan aja. Yang kalo dipikir, semua orang merasa lebih baik kalo bisa punya kendaraan pribadi.

Kalo menurut gue, justru sebaliknya, paling nggak untuk saat ini. Punya kendaraan pribadi di Jakarta justru bikin gue repot. Gue musti mikirin jalan yang semerawut, mikirin parkir, isi BBM, kepanasan (kalo naik motor), kalo punya mobil takut baret-baret, dsj.

Some say, mungkin gue parno or terlalu mikir yang ribet-ribet. “Kalo udah punya motor ya tinggal bawa aja.. nanti juga biasa“, begitu kata mereka. Tapi sementara semua orang berpikir bagaimana mereka bisa punya kendaraan pribadi, gue justru berpikir, bagaimana kalo semua orang naik kendaraan umum.

Sebenarnya, kalo emang mayoritas warga Jakarta lebih milih naik kendaraan umum, keyakinan gue, pemerintah juga akan memfasilitasi alat transportasi yang lebih baik dan yang cocok dengan keinginan banyak orang.

Tapi kayanya kalo ngomong soal transportasi dan kepentingan pribadi, kadang hal ini jadi dead lock. Banyak teman yang bilang, kalo gak ada kendaraan pribadi itu susah. Susah kalo kita mau ngapa-ngapain, mau keluar rumah juga jadi terbatas, trus bagaimana kalo ada anggota keluarga yang sakit, kalo ada beberapa urusan bisa sampe di tempat dengan lebih cepat, dsb.

Yah, intinya sih emang sama-sama positif. Gue juga bukan orang yang anti kendaraan pribadi or sangat mendukung transportasi umum di Jakarta. Tapi mungkin yang perlu dipikirkan adalah bagaimana sikap kita kalo lagi di jalan. Sikap kita sebagai pemilik kendaraan pribadi, sebagai penguna transportasi umum atau malah sebagai pengemudi angkutan umum tersebut.

Yang pasti sampe sekarang pola pikir, sudut pandang dan sikap antara pemilik kendaraan pribadi, pengemudi angkutan umum dan pengguna transportasi umum adalah seperti antara anjing, kucing dan tikus. Dengan catatan : siapa saja bisa jadi apa aja dalam perumpamaan ini. Misalnya terkadang pengguna transportasi umum bisa menjadi seperti anjing yang menciutkan nyali kucing dan tikus.

2 comments:

coffeeliqueur said...

Wha..ha..great story..:D
Crazy traffic jam in Jakarta is the strongest reason why I can't live in this city anymore, plus the pollution, the flood, and the full of rubbish and very smelly contaminated river. I have no more patience to drive my car inch by inch and arrive to my destination 3 hours later and still in Jakarta. Walao!! If I drive in Malaysia, for 3 hours of driving, I can reach Thailand already, a different country...:D

Lampu Bohlam said...

hahaha... lucky you.